Waktupun berlalu Gilgamesh terbiasa dengan tubuhnya dan hubungan Gilgamesh dengan artoria sedikit membaik sekarang saatnya bersekolah.
"Bagaimana rasanya sekolah ya?"Ucap seorang pria berambut emas, dia mata merah, wajah yang tampan dan anggun, dia memancarkan aura kebangsawanan
"Kau tidak perlu berpura-pura seperti itu, tujuanmu masuk sekolah bukanlah untuk belajar."Ucap Seorang wanita Cantik berambut pirang, dan mata hijau mempesona
Kedua orang itu adalah Gilgamesh dan Artoria penampilan Artoria tidak berubah sedikitpun terlihat seperti gadis 16 tahun, penampilannya tidak berubah sedikitpun karena Excalibur dia kehilangan laju pertumbuhannya. Gilgamesh ingat bahwa Artoria ketika mencapai dewasa tubuhnya akan mengalami perubahan drastis menjadi sangat menggoda, berdada besar pinggul yang ramping dan terlihat sangat imut dan cantik. Berbeda dengan sekarang yang dada rata, dan tubuh anak-anak.
"Kau sedang memikirkan sesuatu yang kasar tentangku bukan?"tanya Artoria sambil tersenyum
"Tidak Apa maksudmu jika aku ingin sesuatu aku akan mengatakannya untuk apa aku memikirkannya."Gilgamesh Menggelengkan kepalanya 'Apakah ini yang dinamakan intuisi wanita?'pikirnya
"Benarkah?"Artoria memandang Gilgamesh Curiga
"Kalau begitu ayo berangkat sekolah!"seru Gilgamesh lalu berjalan yang masih ditatap Artoria
"Apa? Apa kau terpesona olehku."ucap Gilgamesh dengan nada menggoda pada Artoria
"Jangan bercanda, Bagiku kau terlihat aneh waktu pertama kita bertemu semua tindakan, kata-kata, dan tatapanmu dipenuhi Arogansi, Kebanggan, Penghinaan, kau bahkan membuatku jijik dan marah saat kita berbicara dengan Iskandar."Artoria berkata menatap Gilgamesh
"Layaknya seorang perawan yang ditiduri secara paksa."
Gilgamesh mengingat yang dikatakanya pada Arthuria sejujurnya ekspresinya waktu itu sangat menghibur baginya.
"Oh, yang waktu itu. Aku menikmati ekspresi wajahmu ketika Iskandar memberitahumu apa arti seorang Raja."Gilgamesh berkata dengan pandangan nostalgia
"Kau!.."Artoria bersiap untuk menyerang Gilgamesh dengan pedangnya ketika dia berkata
"Kau harusnya menyadari ini adalah tempat umum dan banyak orang akan melihatmu, yah walaupun menjengkelkan aku akan membunuh semut-semut ini agar tidak ada yang tahu."Gilgamesh berkata dengan mengejek
Artoria yang mendengarnya hanya diam lalu menyimpan pedangnya kembali.
"Lihat saja Gilgamesh suatu hari nanti aku akan membuatmu menuruti semua perkataanku."pikir Artoria
Mereka melanjutkan perjalanan ke sekolah yang cukup tenang dan santai sampai Gilgamesh mendengar dan melihat sesuatu yang mengganggunya.
"Astaga, sangat tampan"
"Ya dewa, jatuh cinta kepadanya"
"Astaga! Apa dia seorang dewi?!"
'Lihat senyum dan ekspresinya itu sangat imut dan cantik'
Tentu saja Gilgamesh bisa mendengar dan melihat pemikiran sekelompok siswa dan siswi di jalan hanya dengan melihat tatapan dan gumaman mereka.
Dia ingin menyingkirkan Sekelompok anjing yang terus menggonggong ini.
"Kalian Anjing ter-"Gilgamesh berkata saat mulutnya ditutup oleh tangan Artoria dan di tarik ke kelas mereka.
"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau melakukan sesuatu seperti itu kepada Raja ini. Aku ingin menghukum anjing yang terus menggonggong itu."Gilgamesh berkata kesal
"Apa? Kau yang mengatakan ini adalah tempat umum jadi kenapa kau yang tidak bisa diam"Arthuria berkata berkata dengan nada mengejek saat wajahnya adalah salah satu ekspresi kemenangan
Gilgamesh hanya diam kemudian memasuki kelas yang ramai seketika saat mereka berdua masuk kelas itu menjadi sunyi.
Para murid laki-laki dan perempuan kagum pada Gilgamesh dan Artoria karena Ketampanan, kecantikan Aura
kebangsawanan dan megah mereka.
Gilgamesh dan Artoria duduk di belakang Artoria, kelas yang sunyi langsung ramai.
"Hei, hei siapa namamu? Kau sangat tampan!"
"Kau sangat cantik dan imut aku jatuh cinta padamu!"
Gilgamesh menjadi jengkel dengan orang-orang ini.
"Anjing kampung. Bisakah kalian berhenti menggonggong seperti itu."Gilgamesh berkata saat celah di mata merah iblisnya melebar kemudian menyempit dan dia melepaskan sedikit auranya.
Semua orang ketakutan melihat Gilgamesh kemudian pergi ke tempat duduk mereka, Sedangkan Artoria memelototi Gilgamesh.
Gilgamesh mengabaikannya, kemudian guru datang dan pelajaran di mulai, selama pelajaran itu membosankan bagi Gilgamesh karena kemampuan Penguasaan instantnya dia bisa langsung menghafal apa yang di tulis oleh guru.
*Krring*
Bel istirahat berbunyi Gilgamesh keluar kelas dengan tangan di sakunya yang diikuti Artoria.
"Kenapa kau melakukan itu? Mereka hanya manusia biasa"Artoria berkata pada Gilgamesh
"Itu karena para bonggol itu sangat berisik dan menjengkelkan."
Gilgamesh dan Artoria berjalan menuju atap sekolah di perjalanan Gilgamesh melihat seseorang yang terus menatap Artoria dengan tatapan cabul dan nafsu.
Gilgamesh menghampiri orang itu dan mengulurkan tiga jarinya ke bola mata orang itu lalu berkata.
"Jika kau terus melihatnya seperti itu, dengan mata kotormu itu, aku akan mencungkil bola matamu keluar."Gilgamesh kemudian menekan mata orang itu cukup keras tapi tidak berdarah
Mereka melanjutkan perjalanan Meninggalkan orang yang ketakuan di sana.
*Pov Issei*
Pagi ini aku merasa bersemangat karena aku memasuki sekolah yang dulunya adalah sekolah khusus perempuan murid lelaki yang masuk sekolah ini hanya sedikit di banding semua siswa perempuan.
Pelajaran dimulai Issei merasa bersemangat melihat Gadis-gadis cantik yang ada di sekolah ini.
Issei kemudian masuk dan belajar lalu kemudian jam belajar berakhir dan saatnya istirahat.
Ketika Issei berjalan dia melihat seorang gadis yang sangat cantik dengan rambut pirang, mata hijau, kulit putih yang indah dan wajah yang surgawi dia benar-benar kecantikan tingkat dewa.
"Dia sangat cantik dan imut apa yang terjadi ketika dia tidak memakai apa pun dan ... dan"Issei berkata dengan wajah cabul dan mesum yang mengerikan
Kemudian Issei melihat seorang pria sangat tampan mendekatinya dan menaruh tiga jari di matanya lalu dia berkata.
"Jika kau terus melihatnya seperti itu aku akan mencungkil bola matamu keluar."dia berkata mengancam Issei merasa bahwa jika dia bergerak sedikit saja dia akan mati kemudian orang itu menekan matanya cukup keras hingga rasanya matanya akan pecah kemudian orang itu melepaskannya Issei terjatuh dan menatap Pria itu dengan ketakutan dan ngeri.
*Pov Issei End*
Gilgamesh melanjutkan berjalan sementara Artoria tersenyum tapi juga kesal saat menatap Gilgamesh. Mereka makan siang karena itu menyenangkan walaupun mereka tidak perlu makan.
Sepulang sekolah Gilgamesh dan Artoria melihat Orang yang matanya hampir di cungkil oleh Gilgamesh dengan seorang gadis cantik Berambut hitam dengan seragam sekolah.
"Sepertinya cerita utama akan di mulai."Gilgamesh berkata
"Ya"Jawab Arthuria karena dia telah di beritahu oleh Gilgamesh tentang dunia ini Sekiryuutei dan lainnya.