Celsi melihat cermin melihat dirinya sendiri yang sekarang akan menjadi seorang pengantin. Tak membutuhkan waktu lama sampai Zidan melamarnya dengan sederhana dan pernikahan yang sederhana juga atas permintaannya.
Tak banyak orang yang datang hanya keluarga dan sahabat dekat saja yang diundang. Laki-laki ini meminta agar pernikahannya dilakukan biasa saja.
Wanita ini sangat mengagumi Zidan yang lembut dan penyayang dan kini akan menjadi suaminya. Jauh di dalam hatinya ia merasa ragu. Celsi sendiri tak tau kenapa seperti ini. Hatinya menolak pernikahan ini tapi, jika tak menikah bagaimana dengan janin dalam kandungannya.
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya dan ia pun sudah siap dan beranjak bangun untuk membuka pintu. Celsi sengaja tak memakai MUA untuk mendandani wajahnya. Ia sendiri bisa melakukannya tanpa bantuan tangan orang lain.