Berkat bantuan dari Dokter Tommy, Cantika pun berhasil membawa Leonar tepat waktu ke rumah sakit. Keadaan Leonar benar-benar sudah sangat sekarat. Cantika tak tau lagi harus bagaimana? Berharap ada keajaiban yang akan menyembuhkan Leonar.
Di luar ruangan UGD Cantika terus saja berdoa pada Tuhan agar suaminya bisa selamat karena. Cantika terus saja menangis karena sudah satu tahun tak bertemu dengan suaminya dan setelah bertemu malah seperti ini.
Rasanya ia tak akan pernah rela jika suaminya meninggalkanya. Susah payah ia mencoba untuk melarikan diri dari laki-laki stress itu sampai dia tewas. Cantika melihat tangannya sendiri kalau ia sudah membunuh orang.
Jika ia menyerahkan diri maka ia dan dan Leonar tak akan selamat. Dokter Tommy sudah mengancamnya untuk menutup semua kasus ini. Walau begitu dalam hati kecilnya ia merasa sangat bersalah karena tak seharusnya Ringga mati di tangannya.
