Leonar menggenggam tangan Rindu erat-erat. Sekali lagi laki-laki ini menangis melihat Rindu. Samar-samar wanita itu pun membuka matanya.
"Leonar, kamu jangan tinggalkan aku," ucapnya pelan.
Leonar pun hanya bisa menganggukan kepalanya saja walau sebenarnya jauh didalam lubuk hatinya yang paling dalam. Ia tak bisa melakukannya karena pikirannya memikirkan Cantik istrinya.
"Aku tau kamu memikirkannya! Hatimu bukan untukku lagi tapi, bisakah saat bersamaku kamu menjadi milikku."
Leonar hanya tersenyum saja karena ia tak mempunyai jawaban mengiyakan atau mengatakan tidak. Karena tak ada pilihan selain mengiyakan walau sebenarnya ia tak ingin jika terus bersama di sini.
Rindu masih menatap Leonar. Laki-laki ini sudah bukan miliknya lagi. Dia di sini karena ia sakit dan tinggal menghitung hari sampai ia benar-benar meninggalkan dunia ini.