Chereads / Istri Untuk Leonar / Chapter 14 - Pura-pura

Chapter 14 - Pura-pura

Valdi sudah babak belur bahkan tak berdaya sama sekali. Para penjaga itu masih saja tak memperbolehkannya masuk padahal apartemen ini ia yang beli untuk kekasihnya. Laki-laki itu benar-benar terkapar di tanah tak ada seorang pun yang mau perduli padanya saat keadaannya benar-benar pingsan.

Di saat semuanya tak peduli padanya seseorang mendekatinya dan meminta beberapa orang untuk membawanya ke dalam mobil mewahnya. Wanita itu merasa iba sekali padahal ia tak mengenalnya sama sekali.

Wanita tersebut membawa Valdi ke rumah sakit karena keadaannya tak memungkinkannya untuk dibawa pulang. Begitu sampai rumah sakit Valdi langsung dibawa ke ruang UGD. Keadaannya gawat darurat beberapa dokter sudah merawatnya karena Valdi mendapatkan luka yang lumayan cukup parah di bagian luar.

Valdi masih tak sadarkan diri bahkan sampai tiga hari tak sadarkan diri. Wanita yang benar Celsi itu pun setia menunggunya bahkan sampai mengerjakan pekerjaannya di rumah sakit. Ia benar-benar kasihan pada Valdi tak peduli dia siapa? Yang ia lakukan hanya menolongnya saja.

Samar-samar Valdi pun membuka matanya ia melihat sekitar ia tak tau ada di mana? Laki-laki itu pun berpikir kalau ia sudah meninggal namun, saat menoleh ia melihat seorang wanita yang sedang tertidur di sampingnya. Valdi mengerutkan keningnya tak mengenali wanita tersebut.

"Siapa Dia?" tanyanya sendiri bingung.

Valdi pun berpikir kalau wanita ini yang menolongnya. Ia melihat wanita itu dan berpikir kalau ia seorang yang kaya raya melihat gelang emas yang dipakainya ditambah lagi ia berada di ruang VIP rumah sakit. Terbesit dalam pikirannya untuk memanfaatkan wanita ini untuk membalas Cantika dan Leonar.

Valdi pura-pura menutup matanya kembali saat memperhatikan wanita yang tertidur di sampingnya. Celsi pun membuka matanya sambil menggoyang kepalanya ke kiri dan ke kanan. Hampir tiga hari ia di rumah sakit namun, pasien yang tak tau siapa ini.

Celsi memperhatikan wajah Valdi dalam-dalam perlahan luka-luka di seluruh wajahnya pun mulai membaik tinggal bekasnya saja. Sekarang terlihat wajah Valdi lumayan tampan.

Celsi memikirkan wajah Valdi yang luguh. Wanita itu berpikir kalau Valdi mendapatkan ketidakadilan sehingga mendapatkan perlakuan seperti ini. Entah kenapa Celsi merasa kalau Valdi itu seseorang yang baik dan ia merasa kasihan padanya.

Valdi masih menutup matanya dan berpikir untuk pura-pura hilang ingatan dan berharap wanita kaya ini mau menampung hidupnya. Secara perlahan Valdi pun membuka matanya. Kali ini Valdi pun berakting dengan pura-pura bingung.

"Syukurlah Kakak sudah sadar. Dua hari yang lalu Aku melihatmu terkapar di jalan. Aku pun membawamu ke rumah sakit karena kondisi tubuhmu penuh dengan luka-luka," ucapnya merasa lega karena seseorang yang ia tolong akhirnya sadar.

Valdi masih terlihat bingung. Laki-laki ini berakting dengan sangat bagus karena ia sudah terbiasa berbohong sehingga untuk membuat wanita yang ada dihadapannya menjadi luluh pun, mudah bayinya.

"Kamu siapa?" tanyanya masih pura-pura bingung.

"Aku Celsi," jawabnya.

"Aku siapa?"

Mendengar pertanyaan itu membuat Celsi bingung. Ia pun membuka laci yang ada di samping ranjangnya. Celsi mengambil dompet laki-laki seketika Valdi terkejut melihat itu namun, seketika ia kembali berakting agar rencananya berjalan dengan lancar.

Celsi membuka dompet itu dan mengambil KTP. "Menurut nama di KTP ini, namamu Zidan Valdi," ucap Celsi sama-sama bingung.

"Namaku Zidan Valdi!"

"Iya, Kamu benar-benar tak ingat namamu?" tanya Celsi lagi.

Valdi pun menggelengkan kepalanya.

Celsi terlihat bingung dan ia pun beranjak bangun dan memanggil dokter untuk memeriksakan keadaan Valdi. Dokter itu pun menanyakan semua hal yang sederhana pada Valdi namun, jawaban Valdi tak ada yang nyambung dan dokter pun memvonis Valdi mengalami amnesia ringan.

Celsi terlihat bingung melihat keadaan Valdi. Karena ia sudah menolongnya berarti untuk sementara ia akan tinggal di rumahnya. Ia pun berpikir kembali untuk memanfaatkan Valdi agar mantan suaminya Ken tak menganggunya lagi. Ia bisa menjadikan Valdi sebagai suami pura-puranya.

****

Dua hari setelah itu Celsi pun membawa Valdi pulang ke rumahnya. Ia tak memangilnya Zidan bukan Valdi. Sebelum Celsi meminta Valdi untuk berpura-pura menjadi suaminya. Valdi yang pura-pura luguh pun menyetujuinya karena sekarang yang Valdi pikiran itu tempat tinggal setelah itu baru ia akan membalas semuanya.

Hari itu juga Celsi membawa Valdi ke rumahnya. Valdi sangat terkejut saat melihat rumah Celsi yang begitu mewah dan juga sangat besar dua kali lipat lebih besar dari rumah Rana. Benar-benar sangat luar biasa. Laki-laki licik ini berpikir kalau ia mendapatkan tambang berlian.

Valdi berpikir tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menguasai semuanya menjadi miliknya setelah itu ia akan menghancurkan Leonar dan Cantika. Sementara waktu ia akan menjadi Zidan seperti yang Celsi mau dan menuruti semuanya untuk mendapatkan kepercayaan wanita ini.

Valdi masih terkejut dan terpukau saat melihat rumah ini sampai lamunannya buyar saat suara anak kecil pun menyapa Celsi.

"Bunda," panggilnya suara anak perempuan dan seketika Celsi pun merangkul anak perempuan itu.

Tak hanya anak perempuan itu seorang laki-laki pun berdiri di depan sana. Valdi pun menundukkan kepalanya karena laki-laki itu terlihat galak dan tak bersahabat.

Laki-laki itu pun mendekati Celsi dan Valdi. "Siapa Dia?" tanyanya dengan nada tinggi.

"Suami baruku," jawab Celsi sambil berpaling.

"Apa? Tak usah Kau baebohong padaku! Aku tau berada di mana Kau selama tiga hari ini," ucapnya lagi dengan nada tinggi dan emosi yang meledak-ledak.

"Kalau begitu biarkan Zidan tinggal di sini," pinta Celsi lagi.

"Aku tak mengizinkannya! Dia hanya berpura-pura saja. Janganlah terlalu baik sama orang yang tidak Kau kenal. Bagaimana kalau Dia seorang buronan polisi," bentaknya lagi.

Seketika Valdi pun terkejut dengan ucapan laki-laki ini. Sekarang ia harus waspadai dan tak membiarkan laki-laki ini menghalangi niatnya. Laki-laki ini tak boleh tau siapa sebenarnya Valdi. Ia tak mau rencana gagal sebelum dijalankan.

Valdi pun mengelapkan tangannya dan berpikir bagaimana caranya agar ia tetap berada di rumah ini. Valdi pun tiba-tiba pingsan dan langsung jatuh tepat ke lantai rumah Celsi sampai membuat kepalanya terluka.

Seketika Celsi pun langsung berteriak minta tolong untuk membantunya sedangkan laki-laki yang bernama Ken itu tak mau peduli karena ia tau kalau laki-laki yang dibawa Celsi itu seorang penipu.

Beberapa Maid langsung membawa Valdi ke kamar kosong yang sudah dibersihkan terlebih dahulu dan membaringkan tubuhnya setelah itu beberapa yang lainnya membawa minyak angin dan juga kontak P3K karena kening Valdi terluka.

Terlihat Celsi sangat panik sekali. Ia sangat takut terjadi sesuatu pada Zidan bahkan malah memperparah keadaannya. Celsi benar-benar khawatir pada kondisinya. Berharap Zidan bisa sadar karena Celsi sudah berjanji akan merawatnya sampai Zidan sembuh.

Bersambung