Rayan sedang sibuk mengawasi sekitar area laut dengan teropong kecilnya. saat sedang fokus melihat ke teropong, ia melihat sosok perempuan melambaikan tangan dari pulau kecil di seberang sana.
Akhirnya perahu yang tumpangi Rayan bersama Ayahnya menepi ke pulau kecil itu, bergegas menghampiri perempuan berhijab yang sedang berdiri menatap mereka.
Sosok perempuan itu pun menceritakan pada Rayan dan Ayahnya bahwa ia terdampar di pulau kecil ini sudah tiga hari lamanya, karena perahu yang ditumpanginya bocor.
Rayan pun mengajak perempuan berhijab itu ke dalam perahunya dan memberinya sedikit makanan dan minuman, sementara Ayahnya sibuk mendayung perahu menuju rumah mereka yang cukup jauh.
Najma pun bekerja sebagai office girl di salah satu resort tempat Rayan tinggal, Rayan juga memberikan perhatian penuh pada Najma setiap ia menemui kesulitan dalam banyak hal.
Rayan mulai merasakan keistimewaan dalam sosok Najma di hatinya, entah hal aneh apa yang ia rasakan. Di setiap ia merenung atau memejamkan mata selalu melintas sosok Najma dalam benaknya.
Siang itu Najma sedang sibuk membersihkan kamar yang ditempati Rayan, tiba-tiba suara ketukkan pintu membuatnya menoleh.Â
Teryata Rayan yang mengetuk pintu dari luar, ia berterus terang tentang perasaannya pada Najma dan mengutarakan niatnya ingin melamar Najma sebagai istri.
Najma pun pulang tuk menemui orangtua meminta restu menikah dengan Rayan, pangeran perahu yang menolongnya dari pulau terpencil.
Pernikahan Rayan dan Najma pun berlansung dengan khitmat dengan konsep outdoor yang sederhana dan simple terletak di tepi pantai yang indah, Rayan pun mengecup kening Najma dan Najma pun mencium tangan Rayan.
Mereka berbulan madu di pulau kecil.