"Angie, apa-apaan kamu tadi? Kenapa kamu ingin tidur dengan pria gay itu? Meski dia kakak tiri, aku tetap tidak suka kalau kamu ngomong begituan,"omel Aaron yang menyetir mobil, perjalanan pulang dari bar ke rumah Pak Sanjaya, mertuanya, untuk mengambil si kembar yang dititipkan disana.
Angie melirik Aaron di kaca spion tengah. Suaminya ini terus menerus memasang wajah cemberut semenjak keluar dari bar. Angie menarik bahu Aaron ke arahnya agar dirinya bisa mendekati pipi suaminya. Cup..
"Suamiku sayang, mana mungkin aku tergiur dan ingin tidur dengan pria lain, apalagi dia adalah kakak tiriku, kami berdua bersaudara. Ditambah lagi dia seorang gay, pasti dia tidak tahu bagaimana cara memuaskan keinginan wanita. Tidak seperti suamiku yang jago di ranjang dan selalu membuatku puas dan ketagihan,"bisik Angie genit.
"Astaga, Angie... rayuanmu sungguh membuatku klepek-klepek. Tapi ini gawat, bisa-bisa calon bayiku adalah calon perayu ulung,"seru Aaron geleng-geleng kepala.