"Maafkan aku, Luna."
Andre membuka bathrobes miliknya dan milik Luna. Jemari Andre gemetar karena kembali menyentuh tubuh polos Luna. Sewaktu memandikan tubuh Luna, Andre harus susah payah mengendalikan hasratnya yang ingin segera dipuaskan. Tubuh Luna yang menggiurkan membuat Andre harus mengikat kuat pikirannya yang mesum serta milik pusakanya yang menggeliat bangun.
Dan kini, godaan itu kembali datang. Keputusan Andre untuk memberikan kehangatan antar dua tubuh polos, kembali membuat hasratnya timbul kembali. Andre terpaksa mengambil keputusan ini, jika tidak ingin Luna bertambah kedinginan. Bibirnya masih membiru dan bergetar.
"Luna, apa kamu mendengarku?"
Luna tidak menjawab, tubuhnya yang tanpa bathrobes semakin kedinginan. Keraguan Andre pupus sudah ketika Luna membisikkan namanya. Tanpa menunda lagi, Andre langsung meraih tubuh Luna dan membawanya dalam pelukannya. Seketika perasaan puas dan nyaman menyelimuti Andre, rasanya seperti pulang ke rumah kedua orang tuanya.
