Laura membanting pintu mobil dengan kasar. Sialan.. sialan.. berani sekali Aaron memandangnya, tapi sama sekali tidak tertarik padanya. Brengsek. Selama perjalanan, dari rumah sakit ke apartemen, Laura terus mengumpati Aaron habis-habisan. Dasar pria tidak punya mata. Ada barang bagus ditawarkan, tapi tidak mau. Sedangkan ada banyak pria yang berebut ingin menikmati dirinya. Brengsek.
Dengan emosi marah, Laura membuka pintu penghubung antara basemen parkir dan pintu masuk ke gedung apartemen. Sepatu hak tingginya terdengar nyaring di lorong menuju lift.
Ting.. Pintu lift terbuka.
Laura masuk dan menekan tombol angka apartemennya. Ketika pintu lift hendak tertutup, tiba-tiba ada sebuah tangan yang menyelinap ke pintu lift untuk menahannya agar tidak tertutup. Otomatis pintu lift kembali terbuka. Seorang pria dengan pakaian serba hitam dan kacamata hitam, masuk ke dalam. Laura menatap bayangan pria itu pantulan di pintu lift, dengan sedikit merinding.
