Dokter Hendra sedang meneliti hasil rontgen milik pasien spesial nya yaitu suami dari mantan pacarnya. Patah dua rusuk di pergelangan tangan kirinya. Sebenarnya apa yang dilakukan keduanya hingga pergelangan tangan bisa patah? Itu menjadi sebuah misteri bagi Dokter Hendra.
Kemudian Dokter Hendra mengangkat gagang telpon di meja. "Halo suster. Tolong hubungi pasien bernama Pak Aaron. Hasil rontgen nya sudah keluar. Lalu jadwalkan konsultasi denganku untuk siang ini."
"Baik dokter."
Dokter Hendra sedang makan siang dengan Dokter Irene, ketika pemberitahuan dari suster bahwa pasien bernama Pak Aaron sudah datang dan kini berada di ruang tunggu. Dokter Irene memiringkan kepala ketika melihat raut wajah pria di hadapannya yang berubah menjadi ceria saat menerima telpon itu.
"Telpon dari siapa, yang membuatmu terlihat bahagia?"tanya Dokter Irene penasaran setelah Dokter Hendra mematikan ponsel dan menyimpannya di saku jas putihnya.
