Di kamar Angie.
Angie duduk termenung di kursi meja bekerjanya sambil memeluk kedua lututnya. Dagunya diletakkan diatas kedua lututnya. Matanya menatap kosong ke arah beberapa lembar foto yang tergeletak diatas meja kerjanya. Sedangkan Aaron menyandarkan pantatnya di pinggir meja, melipat tangan di dada dan memandang posesif ke arah Angie.
Angie sudah duduk disana, hampir setengah jam. Angie hanya diam, tidak bergerak, tidak pula berbicara. Awalnya, Angie ingin mengurung dirinya sendiri di kamar sepeninggal Pak Harrison. Namun, Aaron terus membuntutinya, bagaikan induk ayam yang mengkhawatirkan anaknya. Angie yang tidak mempunyai tenaga untuk menolak keberadaan Aaron, akhirnya membiarkan pria itu berkeliaran di sekitarnya.