"Henry, ayo angkat ponselnya,"gumam Lisa yang resah. Lisa berjalan mondar-mandir di depan tv di apartemennya, sambil menggigiti kuku jarinya. Lisa menarik ponsel dari telinganya dan melihat ke layar, ternyata layar ponsel sudah kembali ke tampilan wajahnya sendiri.
"Ayo-ayo Henry, please.. angkat ponselnya..."jerit lirih Lisa yang terus mengelilingi penjuru apartemennya. Lisa terus menghubungi ponsel pria itu. Ponsel Henry tersambung, tapi tidak diangkat.
Dirinya terlalu gelisah untuk duduk atau berbaring. Padahal seluruh tubuhnya sudah sangat letih. Karena sepulangnya dari rumah Aaron, Lisa langsung tancap gas mobilnya menuju apartemen Henry. Namun, kosong.. Lisa membuka apartemen Henry dengan kunci yang pernah diberikan padanya, oleh pria yang selalu ada untuknya itu. Apartemen Henry terasa dingin dan gelap tanpa lampu. Henry tidak ada di apartemennya. Kemana dia? Tidak biasanya dia pergi tanpa kabar begini.
