Satu jam sebelumnya...
Iva membukakan pintu untuk menyambut kedatangan Dokter Aji. Dan sebuah kotak berukuran hampir satu meter memenuhi pandangan matanya. Kemudian muncul pembawa hadiah satu meter itu, dengan senyum sumringah di wajahnya.
"Surprise..,"seru pria tampan paruh baya yang berprofesi sebagai dokter gigi. Giginya yang rapi bagaikan deretan mutiara yang putih bersih. Maklum, dokter gigi ini selalu tergila-gila dengan senyum kinclongnya.
"Dokter Aji, senang sekali melihatmu,"sapa Iva riang, yang menepi supaya pria yang membawa kotak besar itu masuk ke dalam rumah.
Dokter Aji meletakkan kotak besar itu di lantai lalu berbalik menatap Iva. "Selamat ulang tahun, cantik,"ucapnya sambil mengecup kedua pipi Iva.
"Terima kasih,"jawab Iva dengan wajah yang sedikit bersemu merah. Tangannya menyentuh pipi yang dicium dokter Aji. Entah mengapa kecupan hari ini terasa berbeda dengan biasanya. Ada getaran manis dan jantung yang sedikit berdebar.