Brak... Beberapa tumpukan foto dilemparkan ke meja kerja lalu tangannya menggebrak meja. Pemilik tangan itu memandang marah ke arah asisten pribadinya.
"Apa yang akan kita lakukan, bos?"
Bos yang dipanggil asisten pria itu adalah Anton. Meski Angie sudah pernah marah karena surat ancaman dan mobil yang selalu membuntuti, namun Anton tetap mengawasi setiap kegiatan Angie dengan detail. Anton keluar dari meja kerjanya dan mulai mondar-mandir di depan meja kerjanya.
"Apakah sudah dipastikan bahwa pria bule ini adalah kekasih Angie?"geram Anton sambil menudingkan jari ke arah asistennya.
"Sudah bos. Aku sudah bertanya pada satpam penjaga lobi apartemen pria bule itu, bahwa Nona Angie beberapa kali menginap di sana dan baru pulang keesokan harinya. Selain itu, pengintai kita juga mengatakan bahwa Nona Angie sering keluar berkencan dengan pria bule itu."
