"Papa rapi sekali,"komentar Angie kagum, mendapati Pak Sanjaya, papanya keluar dari kamarnya dengan berpakaian tuxedo abu-abu gelap. "Daaann.."
Angie memutari papanya beberapa kali sambil mengamati penampilan Pak Sanjaya. Angie memperbaiki letak dasi kupu papanya yang berwarna abu-abu muda bermotif garis-garis putih. Angie berjinjit lalu menepuk dan mencium pipi papanya. "Ganteng."
"Tentu saja,"sahut Pak Sanjaya bangga sambil menarik kerah kemejanya dengan sedikit sombong.
"Apa papa ingin mencari kekasih di pesta pernikahan putri Pak Adiwijaya?"goda Angie sambil menyapukan telapak tangannya pada jas papanya yang licin karena sudah disetrika selama setengah jam penuh. "Di pesta pasti banyak wanita cantik yang bisa papa lirik salah satunya."
"Ngomong sembarangan,"omel papanya sambil menyingkirkan Angie dari depannya, lalu duduk di sofa untuk memakai kaos kaki dan sepatu. "Papa sudah bukan anak muda yang mengejar lawan jenis."
