Pukul 22.00 di kamar tidur Addy. Kamar miliknya sewaktu dirinya masih gadis. Weleh, sekarang pun juga masih gadis, meski sudah berstatus nyonya.
"Tunggu Addy,"panggil mamanya yang menahan Addy memasuki kamar.
"Ya ma?"
"Berikan teh hangat ini pada suamimu. Ingat ya harus diminum."
"Teh? Tapi Sean tidak menyukai teh, ma." Meski dirinya belum menjadi istri yang bisa memberikan kenikmatan, tapi Addy tahu benar kesukaan suaminya.
"Jangan cerewet. Sekarang cepat masuk kamar. Ingat pesan mama."
Addy menjadi curiga dengan perkataan mamanya yang mengharuskan Sean meminum minuman yang bahkan tidak disukainya. "Sebenarnya ini teh apa, ma? Kenapa Sean harus meminumnya?"
"Itu teh menambah stamina, dicampur sedikit herbal untuk meningkatkan libido,"jawab mamanya yang berbisik di telinga Addy.
"Aa..apa? Tidak-tidak, aku tidak akan memberikannya. Ini sama saja dengan memberinya obat perangsang, ma,"bantah Addy yang juga setengah berbisik pada mamanya.
