Sean masih dapat mengingat dengan jelas pertemuan pertamanya dengan Addy. Perjodohan sialan itu membawanya pada sebuah perjumpaan dan perjalanan cinta yang memuaskan bersama istri keduanya, Addy.
"Aku harus bilang berapa kali? Aku tidak mau menikah lagi,"omel Sean pada Sonia, istrinya yang sedang memasangkan dasi di kemeja Sean. Keluarga Sean terutama mamanya sangat menginginkan seorang cucu, sedangkan Sonia tidak bisa mengandung, padahal mereka sudah menikah selama empat tahun.
Sonia adalah kekasih Sean semenjak SMU. Keduanya menikmati masa-masa sekolah, kuliah, dan bekerja bersama-sama. Sean dapat menerima kekurangan Sonia yang memiliki emosi tidak stabil. Hal itu justru membuatnya ingin selalu melindungi Sonia yang rapuh.
Sonia menghentikan kegiatannya sejenak lalu menyentuh pipi pria yang dicintainya seumur hidup. "Aku tahu. Tapi ini permintaan mamamu. Aku tidak bisa menolak. Aku hanya bisa mendukung permintaan mamamu."
