Angie menyusul Anton yang keluar dari ruang meeting dengan menarik Susan dan membawanya ke ruangan di sebelah ruang meeting tadi. Keduanya masuk ke dalam, namun pintunya tetap terbuka, sehingga Angie bisa mendengar dan melihat apa yang dilakukan Anton pada Susan.
"Masuk. Apa alasanmu berbicara dengan Angie?"
Angie mendengar Anton berbicara dengan suara keras kepada Susan, si sekretaris Anton. Angie merapatkan tubuhnya ke dinding ruangan itu yang ternyata adalah ruangan direktur, ruangan Anton. Tanpa suara, Angie terus menggeser badannya perlahan lalu mengintip ke dalam.
Plak.. plak..
"Astaga,"seru Angie tertahan dan tersentak kaget. Pria itu masih suka ringan tangan, rupanya. Mata Angie membelak takut dan kedua tangannya refleks menutup mulutnya saat dirinya melihat Anton menampar Susan dengan keras hingga sekretaris itu terguling di lantai. Angie bersembunyi lagi sambil menenangkan dadanya yang bergemuruh. Angie menjadi ketakutan melihat kekerasan yang dialami Susan.
