Para pelayan membungkuk, mereka berjejer rapi saat si kembar masuk ke dalam Istana. Ini bukan Istana milik mereka dulu, Istana yang berbeda dan jauh lebih baik dari tempat tinggal mereka dulu.
Rimonda mendengus melirik Ramon yang ternyata juga berpikiran sama dengannya. Ternyata mereka akhirnya mendapatkan perlakuan yang sama seperti Putra Mahkota. Tidak seperti dulu, yang selalu di abaikan dan juga di anggap remeh oleh para pelayan.
Ternyata sihir begitu menjadi hal yang penting di sini, bukan darah yang mengalir di tubuh mereka yang penting. Tapi bagaimana mereka menunjukan kebolehan dan kekuatan mereka yang menjadikan mereka di perlakukan lebih baik.
"Selamat datang Yang Mulia.. Saya Berry Kepala pengurus Istana Aster"
Si kembar menatap wanita paruh baya yang membungkuk pada mereka.
"Kami ingin beristirahat"