Hening, tanpa suara!
Keduanya hanya diam menatap satu sama lain dengan pemikiran yang penuh akan bagaimana cara mereka bisa menyelesaikan masalah kali ini. Masalah yang sudah cukup lama mereka biarkan seperti tidak ada apa-apa itu sangat memuakkan.
Bahkan keduanya juga mulai tersiksa atas masalah itu. Rasa sesak yang saling merindukan kehadiran satu sama lain itu kembali memaksa keluar saat keduanya saling bertemu setelah hari itu. Saling mengabaikan satu sama lain seperti tidak saling mengenal sangat menyiksa mereka.
Jika ini adalah awal mereka bisa berbaikan maka mereka akan melakukannya. Tanpa suara dan hanya saling menatap satu sama lain mampu membuat mereka tersenyum. Senyuman yang saling mereka rindukan, rindu yang sudah tidak bisa mereka bendung.
"Ha.. Ha.."
Mereka tertawa puas akan rasa rindu yang terobati, seperti sebuah hal yang lucu bagi mereka.