Angin bertiup pelan membawa beberapa daun kering yang bergerak mengikuti arah angin. Maniknya berkedip menatap ke arah danau dengan perasaan tenang, mungkin karena dia sudah mengetahui alasan dirinya dan adik kembarnya menjadi orang yang di pilih saat ini.
Tapi masih saja ada yang menganjal di hati Ramon, seperti ada yang masih belum mereka ketahui tapi dia tidak tau apa itu. Ramon menghela nafas panjang merasakan bagaimana hembusan angin itu menerpa wajahnya. Rasanya menyenangkan dan Ramon berharap bisa menikmati hari-hari seperti ini selamanya.
Dia tidak tau perasaan aneh apa itu tapi Ramon hanya ingin menikmati prosesnya, proses dari semua kehidupan ini berjalan. Bukankah lebih baik jika dia menikmati alur kehidupannya, dari pada dia memaksa akan hal yang mungkin saja akan menyakiti dirinya di masa depan.