"Aku memaafkan ayah.."
Giselle mengatakannya lagi, mata yang tertutup itu mulai terbuka menatap penuh ke arah sang ayah. Air matanya masih terus mengalir tanpa dia pedulikan, mencoba percaya bahwa inilah yang benar. Inilah yang ingin dia katakan sejak pertemuan pertama dengan sang ayah.
Dan Giselle yakin bahwa dia tidak akan menyesal mengatakan hal ini, dengan tangan yang sibuk menghapus air matanya kasar. Giselle tersenyum menunjukkan sebuah lengkungan cantik di sudut bibirnya yang tipis "maaf karena terlambat mengatakannya" ucap Giselle lagi dengan suara penuh akan rasa bersalah namun tulus.
Justin tersenyum, air matanya menetes begitu banyak. Mengabaikan semua orang yang menatapnya dengan tatapan bertanya. Menunjukkan sisi yang tidak pernah dia perlihatkan pada semua orang dan kali ini dia melakukannya.