"Bagaimana?"
Ramon menatap penuh harap pada Sean yang berjalan mundur, menjauh dari sosok Rimonda yang terbaring di atas tempat tidurnya. Mereka berhasil mengeluarkan Rimonda dari kuncup bunga es itu, tapi tubuh Rimonda sangat dingin dengan wajah pucat dan masih tidak sadarkan diri.
Tentu saja Ramon panik, walau tidak begitu buruk seperti dulu tapi dia takut jika Rimonda mendapatkan luka dalam.
"Putri Mahkota baik-baik saja" jawab Sean mengambil segelas air untuk dia minum, dia juga kelelahan dan perlu istirahat mengingat dia sudah banyak menggunakan sihir hari ini.
"Tapi sebenarnya apa yang terjadi" sahut Sean menatap Ramon setelah menaruh gelas itu di atas meja.
Walau lelah dia tidak peduli karena ini tentang kekasihnya dan baginya Rimonda lebih penting dari dirinya sendiri. Apalagi Ramon tidak menjelaskan apa yang terjadi padanya, dan dia juga penasaran akan apa yang sebenarnya terjadi pada gadis yang tengah berbaring tidak berdaya di atas tempat tidur itu.