Suara ketukan membuat dirinya mendongak menatap ke arah pintu bercat coklat itu. Melihat bagaimana seorang pria membuka pintu itu sampai dia bisa melihat dua orang masuk ke dalam ruangannya. Dua orang itu terlihat merasa bersalah dan dia langsung bangkit dari duduknya dengan tatapan tidak percaya.
Tidak ada yang mengatakan apa pun, mereka hanya saling menatap satu sama lain. Memikirkan hal yang sudah dia lupakan demi fokus pada sidang kedua yan sudah selesai sejak kemarin. Pria yang ada di dekat pintu saja hanya bisa diam saat ketiganya terlihat saling diam tanpa mengatakan apa pun.
Merasa bahwa tidak akan ada perubahan dia berniat untuk menciptakan sebuah suasana yang lebih baik tapi pintu kamar Ramon yang terbuka membuat dia tersenyum dan beranjak untuk keluar dari ruangan itu.
"Kau tidak boleh pergi" ucap Kaisar menatap ke arah Sean dengan pandangan datar membuat Sean terkejut.