Hening, hanya hening. Tidak ada suara di kamar itu, yang ada hanyalah dua orang yang tengah terbaring di atas tempat tidur dengan tangan yang saling menggenggam satu sama lain. Mereka berdua terlihat membuka matanya, menatap ke arah langit-langit kamar yang gelap.
Keduanya langsung menoleh ke arah jendela yang tertutup rapat dengan tirai yang menutupi arah cahaya mentari yang baru saja terbit. Berusaha bangkit, sebelum merasakan tubuh mereka yang terasa sakit.
Mereka meringis dan langsung bersandar di tempat tidur, menatap satu sama lain yang sama-sama terlihat kacau walau pakaian mereka tidak lagi yang waktu itu.
"Kita kembali" ucap gadis bermanik ungu pucat itu dengan manik menatap ke arah telapak tangannya.
"Ya begitulah, Dewi bilang jiwa kita berterbangan di dunia ini sebelum dia membantu kita. Untung saja kita masih bisa selamat walau kehilangan hampir semua sihir kita" sahut pria di sebelahnya yang membuat gadis bermanik ungu pucat itu tersenyum miris.