Rimonda berbaring, menatap ke arah langit cerah yang menjadi candunya sejak dulu. Tatapannya begitu teduh, dia terlihat begitu senang dengan nafas yang teratur. Ini adalah waktunya untuk istirahat setelah selama dua hari penuh berkuat dengan lembaran kertas di kamarnya.
Dia tersenyum tipis saat angin berhembus pelan menerpa wajahnya, matanya menyipit mencoba menghalau cahaya matahari sore yang menusuk retinanya. Tangan kanannya dia angkat membatu menghalau cahaya matahari itu sebelum dia terkejut dengan sebuah tangan yang membantunya.
Rimonda terkejut, dia berniat bangkit sebelum pria itu ikut berbaring di sebelahnya "aku tidak mengerti kenapa kau suka memandang langit" ucap pria itu menatap langit sore yang terlihat begitu cantik.
Rimonda tertawa, dia menatap ke arah pria yang masih sibuk memandang langit "lalu apa yang kau rasakan saat melihatnya?"