Suara pintu yang di buka paksa membuat Ramon terkejut, dia terbangun dalam tidurnya dengan kepala yang berdengung sakit. Tapi pria yang menjadi menyebabkan akan kerusuhan pagi buta itu terlihat tidak peduli.
Dia langsung berlari mendekati Ramon yang berusaha bangkit dari duduknya. Ramon melirik Rimonda dan adiknya itu masih belum sadar sejak kemarin, untung saja adiknya yang sakit itu tidak sampai terbangun. Ramon menyentuh kepalanya sebelum menatap ke arah Caesar yang terlihat panik.
Bahkan dia bisa mendengar suara nafas Caesar yang sangat berantakan, memangnya ada apa sampai dia seperti itu?
"Gawat..!" ucap Caesar menyentuh bahu Ramon yang masih setengah sadar itu.
"Apanya yang gawat?" tanya Ramon setelah sudah sadar sepenuhnya, dia melirik jendela yang masih terlihat gelap dan dia langsung menatap Caesar lagi "ini masih fajar? Apanya yang gawat!?"