Rasanya seperti mimpi, kali ini mereka bisa melihat raut wajah Ratu yang sangat bersahabat pada mereka. Biasanya hanya ada raut wajah sinis dan benci pada mereka, tapi kali ini semua itu tidak ada.
Awalnya si kembar ingin bersikap untuk tidak peduli akan apa yang terjadi pada Ratu, tapi entah kenapa mereka seperti luluh akan manik Ratu yang memandang mereka hangat. Seakan semua kesalahan yang Ratu lakukan pada mereka hanyalah sebuah mimpi buruk saja.
Walau kenyataannya, Ratu adalah sosok yang sudah menghancurkan mereka tapi mereka tidak bisa benci bahkan marah pada sosok itu. Tidak! Mereka memang benci dan marah tapi semua itu seakan sirna saat ini.
Tangan Ratu menyentuh sebuah gelas yang berisi air suci, tentu saja si kembar sudah mendapatkan air suci itu dari Sean yang datang pagi tadi. Dan mereka langsung datang menemui Ratu yang bersiap meminum air itu, Ratu masih belum tau apa yang terjadi tapi si kembar akan memberi tahunya nanti.