Pintu terbuka, memperlihatkan seorang pria paruh baya yang tengah duduk tenang di meja kerjanya. Dia terlihat fokus pada lembaran kertas yang menumpuk di sisi meja kerja. Tapi pria itu langsung mendongak saat suara pintu ruangannya di buka.
Kaca mata yang dia kenakan langsung dia lepas, menatap satu persatu pada orangnya. Tangannya menumpu bagian dagu, menatap penuh selidik pada orang-orang itu.
"Maafkan saya Tuan, tapi mereka sudah habis di bunuh oleh Irene"
Suara itu terdengar gemetar, tapi pria itu malah tertawa keras tanpa peduli dengan tatapan para bawahannya. Mereka langsung menunduk takut, tidak berani menatap ke arah pria paruh baya itu.
"Mereka semua di bunuh Irene!" Dia kembali tertawa, mengejek dirinya yang gagal membawa Irene kembali dalam genggamannya.