Sudah lima tahun lamanya aku menjalani rumah tangga dengan Doni suamiku. Tapi rumah tangga ini terasa hampa. Tanpa adanya tangisan dari mulut mungil bayi. Rindu rasanya. Memang Doni tidak mempermasalahkannya. Apabila ada pertanyaan itu ia slalu menghindar atau menjawab dengan nada santai. Mungkin itu belum rezeki kami. Katanya. Begitu banyak usaha sudah kami lakukan. Tapi hasilnya tetap nihil.
"Apa yang kamu pikirkan Nurin"kata Doni sambil memelukku
"Tidak ada Don, hanya lelah saja. Karna jadwal syutingmu amat padat hari ini". Kataku sambil memejam mata.
"Tidurlah. Besok kita akan ke Surabaya. Aku tidak mau kita telat."
Doni langsung memejamkan matanya.
Aku dan Doni memang satu kerja. Doni adalah seorang aktris terkenal. Dan aku sebagai manejernya. Kami saling mendukung satu sama lain. Tetapi itu tidak menjadikan kami goals couple melainkan Kami dikenal sebagai pasangan kontroversial . Alasannya aku terlalu biasa untuknya dan bahkan tidak pantas berada didekatnya. Aku hanya punya wajah yg biasa dan dia terlalu tampan. Tapi ntah mengapa ia terlalu mencintaiku. Sehingga banyak fansnya atau berita diluar sana mengatakan aku menggunakan ilmu hitam untuk bisa menaklukkannya. Ditambah lagi aku belum bisa memberikan keturunan untuknya. Sakit hati ini. Tapi aku harus bagaimana..??
Aku harus kuat demi Doni. Pikiranky sekarang terawang2. Kulihat Doni sudah pulas tidurnya Dan tanpa sadar aku jg terlelap.
Keesokan paginya...
Aku dan Doni sudah bergegas untuk kesurabaya. Doni ada promo produk yg ia ambassador kan disana. Ntah mengapa ketika aku mau kesurabaya kali ini. Hatiku berkata aku akan menemukan apa yg aku cari selama ini. Tapi aku tidak tau apa itu. Doni tidak perasan dengan kebingungan ku. Ia hanya sibuk dgan gadgetnya. Sesekali ada beberapa fansnya meminta swafoto bersamanya. Hingga menjelang keberangkatan. Dipesawat barulah Doni santai. Dan aku menatapnya. Begitu banyak yg ia simpan dariku. Belakangan ini ia jg tdak pernah mengunggah foto denganku di media sosialnya. Bukan karna dia tidak sayang atau malu. Tapi ia tidak mau fans atau hatter nya menghinaku. Ia sakit hati. Bagaimana tidak. Mereka bilang wajahku seperti monyet,pembantu,babu dll. Aku kadang menyimpan tangis dibelakangnya. Aku tidak mau ia bertambah susah hati.
"Apa yang kau tatap dari ku Nurin. Dari semalam kau hanya menatap kosong. Apa yg kau sembunyikan dariku" Doni berkata sambil membuka headphone nya
"Tidak ada. Hanya saja aku memikirkan. Kenapa kau bisa begitu mencintai ku. Kadang ada benarnya komentar di medsos mu. Aku ini hanya Upik abu Don.". Sambil menahan tangis.
"Apalah yg kau pikirkan. Itu semua hanya omongan yg tidak penting. Jika itu yg kau dengarkan. Maka tidaklah ada habisnya. Sudah lah. Aku lelah dengan pembahasan ini. ". Doni sambil memperlihatkan muka betenya.
Tak berapa lama setelah itu. Kami tiba di Surabaya. Kami dijemput oleh manager produk tsb. Ia adalah pak sultan. Ia terlihat amat dingin. Tapi ia ternyata seorang yg amat ramah. Ia menjelaskan panjang lebar ttg event tsb kepadaku dan Doni.
"Besok kalian akan ditemani dengan salah seorang staf kami. Yg bernama Riana." Pak sultan berkata sambil menatap Doni.