Chereads / Legenda langit dan bumi / Chapter 1 - Kelahiran

Legenda langit dan bumi

Fahmi_Albi
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 5.9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Kelahiran

angin berhembus dengan kencang, awan menutupi matahari terdengar suara rintik rintik hujan

petir pun bergemuruh dan suara seorang ibu hamil berteriak yang mau melahirkan

setelah sekian lama berteriak kesakitan terdengarlah suara anak kecil yang menangis

dan seorang ibu dan ayah yang menangis karena anaknya lahir di dunia ini,

setelah anak itu lahir cuaca menjadi cerah, burung burung pun bernyanyi,

angin yang tadi kencang menjadi angin yang sejuk, petir yang tadi bergemuruh berganti jadi adanya Pelang di langit,

seorang ibu pun berkata " suamiku berikanlah sebuah nama untuk anak ini"

si ayah pun menjawab "baiklah gimana kalau Udin" ibu pun menggelengkan kepalanya hmmm gimana kalau Jamal"

kata si ayah ibu berkata sambil agak marah "yang bener kalo kasih nama anak tu Hem gimana kalo Fariz Maulana aja?"

si ayah berkata " baiklah kalo begitu nama itu sangat bagus " si ibu pun tersenyum dan berkata kepada anak laki laki yang baru lahir tersebut " nak sekarang nama kamu Fariz Maulana " kemudian anak kecil tiba tiba tersenyum si ayah dan si ibu pun tersenyum juga

waktu berlalu hingga anak itu berumur 5 tahun, Fariz sedang belajar membaca, dia sangat suka mempelajari sesuatu yang baru seperti ilmu pedang dan juga sihir karena ia sering melihat ibunya menggunakan sihir

dan juga ayahnya yang sedang berlatih pedang sehingga matanya berkaca-kaca menurut dia itu sesuatu yang sangat hebat

jadi dia ingin mempelajarinya tapi kedua orang tuanya tidak memperbolehkannya karena ia masih kecil malahan disuruh untuk belajar membaca buku,

satu tahun pun berlalu di sebuah desa yang terpencil di dekat perbatasan hutan yang mempunyai banyak hewan sihir atau hewan buas,

pagi pun tiba suara burung berkicau, suara angin yang sepoi-sepoi, dan seorang anak yang baru saja bangun dari tidurnya dan menatap ke atas dinding,

anak itu pun bangun dari kamarnya dan segera mandi setelah anak itu mandi dia berkumpul sama keluarganya di atas meja makan,

keluarga itu terlihat sangat bahagia mereka makan makanan yang ada di meja sambil bercerita dan bercanda

selagi makan Fariz pun bertanya "ayah ibu aku mau belajar pedang dan menggunakan sihir tolong ajari aku ya please kumohon supaya kalau aku besar nanti bisa melindungi ayah dan ibu"

si ibu pun berkata "baiklah kalau begitu tapi kamu harus memilih mempelajari yang mana dulu pelajaran pedang (bela diri) atau pelajaran sihir"

Fariz pun berkata "oke kalau begitu aku akan memilih pelajaran bela diri dulu (berpedang) "

si ayah pun menjawab "baiklah kalau begitu besok kita akan belajar pedang atau beladiri ok"

si Fariz pun mengangguk dengan kegirangan hatinya sangat senang karena dia mau diajarkan seni berpedang atau beladiri dari ayahnya,

keesokan harinya nya pun tiba si ayah membangunkan Fariz sedang tertidur

"nak bangun sudah pagi katanya mau belajar seni bela diri kok nggak bangun-bangun"

seketika Fariz pun bangun dan dia sangat bersemangat setelah itu mereka berdua pun mulainya di belakang halaman yang luas.

si ayah berkata "perlihatkan kuda-kuda kamu" si anak pun menjawab oke ayah pun mengangguk "bagus nak kuda-kuda mu sudah bagus, sekarang ayah akan memperlihatkan kamu sebuah teknik atau jurus perhatikan dengan seksama"

setelah itu Fariz pun memperhatikan ayah nya yang sedang mengajarinya dengan teliti dan penuh semangat setelah belajar mereka pulang.

dan itu di lakukan setiap hari tidak terasa 6 bulan pun berlalu.

ayah Fariz pun berkata "sekarang hari terakhir pelatihan nanti bertemu lagi ayah 6 bulan lagi untuk pelatihan lebih lanjut.

saya mau berpesan aja gunakanlah kekuatan ini untuk membantu sesama makhluk hidup bukan hanya manusia dan saran jika menggunakan jurus yang berbahaya gunakan lari saja genting, terus jangan lupa kalau mau menyerang Serang di bagian vital seperti leher, perut, mata, kemaluan dan lain-lain"

setelah itu mereka berdua pulang dan sekarang gantian ibu yang mengajari Fariz belajar tentang sihir, keesokan harinya ibu dan Fariz pergi ke depan halaman rumah dan belajar sihir

ibu pun berkata "pertama tutup dan kaki disilangkan silakan bermeditasi terus hirup hirup udara dari hidung berpikirlah sedang menarik energi positif sedang menyapu pikiranmu dan keluarkan melalui mulut dan rasakan energi negatif yang terbuang terus melakukan itu terus menerus kemudian bayangkan energi yang ada di alam merasuki tubuh kamu biasanya akan ada cahaya seorang dengan bakat yang hebat akan memiliki atau akan terlihat jika cahaya jika kau bertanya cahaya apa itu, itu adalah elemen yang bisa kamu gunakan saat menggunakan sihir orang biasa akan bisa melihat 1/2 cahaya sedangkan orang yang luar biasa akan melihat 3 atau paling besar 4 cahaya saya itu sama dengan elemen

cahaya :

putih (elemen angin)

merah (api)

coklat (tanah)

hitam (pemanggilan)

ungu (petir)

biru (air)

putih pekat (es)

hijau (tanaman)

putih tapi agak transparan (grafitasi)

kuning (cahaya/matahari).

apakah sudah ada cahaya di dalam pikiran ?"

fariz pun menjawab "belum ada"

"ok kalau begitu lanjutkan sampai ada yg muncul" kata si ibu

ibunya Fariz pun heran sudah 7 jam lama menunggu tapi Fariz Masi belum memberi tahu apa elemen yang ada di Fariz.

ibunya khawatir kalo Fariz gak ada elemen di tubuh Fariz itu, saat ibunya mau menyudahi nya.

tiba tiba Fariz berkata "Bu sudah muncul" ibunya berkata baiklah sekarang Coba alirkan cahaya itu ke kolam ranah jiwa supaya bisa di kembangkan kalo sudah sekarang buka mata kamu"

mata Fariz pun terbuka dan ibunya sangat gembira ibunya tanya cahaya warna apa yg kamu dapat Fariz pun berpikir

"gimana ni aku membangkitkan 6 elemen yaitu api, es, grafitasi, cahaya, tanaman, pemanggilan, sedangkan orang normal 1-4 elemen apa aku harus berbohong ya, baik kalo gitu bohong aja ada 3 elemen aja kalo gitu"

sebenarnya nya aku melihat elemen yaitu cahaya belum selesai ngomong ibu pun berkata "nak gak apa apa kamu dapat elemen cahaya walau pun lemah tapi jika sudah di tingkat tinggi pasti akan sangat kuat jadi jangan kecewa ya"

Fariz bicara lagi "ok Bu tapi aku ada 2 lagi yaitu es, tanaman" ibu pun kaget dan mulutnya terbuka lebar dia tidak menyangka anak nya seorang yang berbakat.

ibu Fariz pun memberi tahu ayahnya dan ayahnya ikut senang sampai sampai mau di Adain pesta kecil kecilan buat Fariz.

karenah sudah membangkitkan 3 elemen, ibu berkata lagi mulai besok kamu akan latihan elemen es dan tanaman ya karena ibu juga mempunyai 2 elemen yaitu es dan tanaman sedangkan elemen cahaya akan di latih oleh ayahnya karena ayahnya mempunyai 1 elemen yaitu cahaya dan pernah mempelajari nya.