Reza kini terlihat sudah selesai dengan makanannya sedangkan jihan masih menikmati makanannya.
"Saya mau ke toilet."ucap reza beranjak dari
duduknya.
"Iya."ucap jihan singkat.
Reza berlalu pergi meninggalkan jihan menuju toilet sebelum menuju toilet reza menghampiri adit, manager restoran.
Sesampainya Reza diruangan Adit, reza langsung bicara kepada adit.
"Dit?"panggil reza menghampiri adit.
"Iya, ada apa pak reza"ucap adit melihat reza.
"Dit, kamu suka sama jihan?"tanya reza .
"Maksudnya pak Reza,suka sama calon istri
pak reza."ucap adit.
"Hem."ucap reza singkat.
"Tidak pak reza saya tadi suka sama calon
istri pak reza,saya tadi hanya berkenalan
saja."ucap adit takut .
Reza diam saat perkataan Adit.
"Baiklah kalau kamu tidak suka,kamu bisa
lanjutkan pekerjaan mu Adit."ucap Reza.
"Baik pak reza."ucap Adit.
Reza berlalu pergi meninggalkan adit menuju toilet, disisi lain terlihat jihan telah selesai menikmati makanannya tampak jihan sedang menunggu kedatangan reza saat menunggu Reza ponsel jihan berdering Jihan seketika langsung mengambil ponselnya dari dalam tasnya terlihat nama si pemanggil wisnu.
jihan langsung menyambut panggil telepon dari wisnu.
"Halo, assalamualaikum ayah?"ucap jihan
"Waalaikum salam sayang."ucap wisnu.
"Ada apa ayah,ayah baik- baik saja kan?"tanya
jihan khawatir.
"Alhamdulilah ayah baik- baik saja, jihan kamu
sudah pergi ke butik bersama nak reza?"ucap
wisnu.
"Sudah ayah,ini Jihan lagi di restoran sedang
makan siang."ucap wisnu.
"Oh, baiklah sayang kalau gitu ayah matikan
saja telponnya takut mengganggu
kalian."ucap wisnu.
"Ayah tidak mengganggu Jihan dan mas Reza
kok kami sudah selesai makan
siangnya."ucap jihan.
"Sudahlah Jihan, ayah matikan saja
telponnya, assalamualaikum?"ucap wisnu.
"Ayah?"panggil Jihan.
Tut..Tut.. sambungan telepon seketika langsung dimatikan oleh wisnu.
"Waalaikum salam."ucap jihan kesal.
Setelah sambungan telepon terputus dengan wisnu terlihat jihan sedang melihat akun media sosialnya hingga jihan tak menyadari ke datangan Reza.
"Kamu sudah selesai makannya?"tanya reza.
Jihan seketika langsung mengalihkan pandangannya dari ponsel nya melihat ke arah reza.
"Sudah."ucap jihan singkat.
"Mari kita pergi?"ucap Reza berlalu pergi
meninggalkan jihan.
Jihan beranjak dari tempat duduknya mengikuti langkah reza dari belakang sejenak Reza berhenti di kasir restoran untuk membayar makanannya setelah membayar makanannya, Reza dan Jihan langsung berlalu jalan menuju mobil yang berada parkiran restoran, sesampainya di mobil Reza dan Jihan langsung masuk kedalam mobil, Reza seketika langsung menyetir dan melajukan mobilnya menuju butik langganan jihan yang berada di jalan xxxx.
"Setelah ke butik kita mau kemana lagi?"tanya
reza.
"Tidak ada, antarkan saya saja ke
perusahaan."ucap jihan melirik sekilas reza.
"Baiklah ."ucap reza singkat.
Setelah pembicaraan singkat dengan jihan sejenak reza melirik jihan sekilas saat jihan tengah melihat pemandangan luar dari dalam kaca mobil reza.
Tak berapa lama mengendarai mobilnya, kini mobil Reza sudah sampai di depan butik langganan jihan.
Reza dan Jihan langsung keluar dari dalam mobil menuju butik saat jalan menuju butik ponsel reza berdering ada panggilan masuk dari ponselnya .
"Kamu masuklah dulu."ucap reza.
"Iya."ucap jihan singkat.
Jihan berlalu pergi meninggalkan Reza menuju butik, setelah kepergian jihan reza menerima panggilan dari ponselnya.
Sesampainya jihan didalam butik, jihan di sambut oleh karyawan butik.
"Selamat siang nona jihan?"ucap karyawan
butik yang mengenal jihan.
"Siang."ucap jihan.
"Ada yang bisa saya bantu nona?"tanya
karyawan butik.
"Saya ingin mencari gaun pengantin."ucap
jihan.
"Nona jihan mau menikah?"tanya karyawan
butik.
"Iya."ucap jihan singkat.
"Oh, baiklah nona mari saya antarkan menuju tempat gaun pengantin."ucap karyawan butik.
Jihan mengikuti langkah karyawan butik menuju tempat gaun pengantin,sesampainya di tempat gaun pengantin terlihat mata jihan sejenak tertuju ke arah kebaya berwarna putih.
"Saya ingin mencoba kebaya ini."ucap jihan.
"Silahkan nona,coba saja."ucap karyawan
butik menyerahkan kebaya kepada jihan.
Jihan langsung jalan menuju ruang pengganti pakaian yang di sediakan pihak butik sedangkan karyawan butik sejenak meninggalkan jihan yang berada di ruang pengganti.
Disisi lain terlihat reza telah selesai menerima panggilan dari ponselnya dan reza langsung jalan menuju masuk kedalam butik.
Sesampainya didalam butik, reza tak melihat keberadaan jihan sejenak reza bertanya ke pada karyawan butik yang berpapasan dengannya.
"Maaf mbak, apa mbak melihat seorang
wanita yang baru masuk ke mari."ucap reza.
"Ada tuan yang baru masuk kesini seorang
wanita dia nona jihan, apa tuan mencari nona
jihan?"tanya karyawan butik.
"Iya, saya mencarinya dimana dia
sekarang?"tanya reza.
"Tuan, nona jihan lagi mencoba gaun
pengantin nya mari saya antarkan ke tempat
nona jihan berada."ucap karyawan butik.
Reza langsung jalan mengikuti langkah karyawan butik menuju tempat jihan berada, saat jalan menuju ketempat jihan dari kejauhan reza melihat jihan memakai gaun pengantin sambil memutarkan tubuhnya dengan jihan melihat ke arah kaca, sejenak reza berhenti jalan sambil memperhatikan jihan dengan senyuman.
Saat reza melihat jihan dari kejauhan, seketika reza memasang wajah biasa saja saat jihan melihat kearahnya karena karyawan butik memberitahu jihan tentang keberadaan reza.
Reza seketika langsung jalan menghampiri jihan.
"Kamu sudah selesai?"tanya reza.
"Belum, saya mau melihat gaun pengantin
yang lain."ucap jihan.
"Kamu mau cari gaun yang bagaimana lagi,
ini udah pas sama kamu."ucap reza melihat
jihan.
Jihan diam sejenak saat perkataan reza,
"Nona Jihan, kata tuan ini memang benar
kalau nona jihan pas dan cantik memakai
kebaya ini."ucap karyawan butik.
"Baiklah, saya akan mengambil ke baya ini."ucap jihan.
"Nona Jihan, tidak mengambil pakaian
pernikahan untuk calon suami nona?"tanya
karyawan butik langsung dipotong reza.
"Memang nya ada ukuran pakaian pernikahan
untuk saya?"tanya reza.
"Tuan yang mau menikah dengan nona
jihan?"tanya karyawan butik melihat reza.
"Iya."ucap reza singkat.
"Kebetulan ada untuk ukuran dengan tubuh
tua dan warnanya senada dengan kebaya
nona jihan."ucap karyawan butik.
"Mana pakaian nya?"tanya reza.
"Mari tuan,saya antarkan ke tempat pakaian
nya."ucap karyawan butik.
Reza mengikuti karyawan butik untuk menuju tempat pakaian nya sedangkan jihan tidak mengikuti Reza, jihan memilih untuk mengganti pakaiannya diruang ganti.
Setelah mengganti pakaiannya, jihan jalan dengan membawa kebayanya menuju sofa yang disediakan butik .
Sesampainya di sofa jihan langsung duduk menunggu kedatangan reza, tak berapa lama yang ditunggu- tunggu jihan datang menghampiri nya.
"Mari kita ke kasir?"ucap reza.
"Iya."ucap jihan.
"Nona Jihan, mari saya bawakan
pakaian?"ucap karyawan butik.
Jihan menyerahkan pakaian nya kepada karyawan butik dan mereka bertiga langsung jalan menuju kasir.