Setelah seharian bekerja di perusahaan company fernandez group, kini tampak Jihan tengah berada didalam mobil dan melajukan mobilnya menuju pulang kerumah terlebih dahulu untuk membersihkan tubuhnya.
Hampir setengah jam dalam perjalanan menuju pulang ke rumah akhirnya Jihan sampai juga di depan rumahnya.
jihan segera memarkirkan mobilnya didepan rumah setelah mobil terparkir Jihan langsung berjalan masuk ke dalam rumah yang terlihat tidak dikunci pintu rumahnya.
"Assalamualaikum?"ucap Jihan.
"Waalaikum salam." ucap asisten rumah Jihan.
"Nona jihan, sudah pulang?" tanya asisten
rumah yang bernama Yani.
"Iya mbak, Jihan pulang karena ingin mandi terlebih dahulu setelah itu Jihan akan pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ayah." ucap Jihan.
"Ooo, iya nona." ucap Yani.
"Saya permisi dulu mbak, mau ke kamar." ucap Jihan.
"Iya nona, silahkan". ucap Yani.
Jihan berlalu pergi meninggalkan Yani menuju kamarnya sesampainya dikamar jihan langsung membanting kan pelan tubuhnya di kasur empuk milik nya untuk mengistirahatkan sejenak tubuhnya.
Hampir lima menit merebahkan tubuhnya jihan seketika mendengarkan suara azan maghrib berkumandang, Jihan langsung bangkit dari tidurnya menuju kamar mandi.
Tak berapa lama berada didalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, kini jihan terlihat sudah selesai dengan mandinya dan tak lupa jihan sudah mengambil air wudhunya, jihan langsung beranjak keluar dari dalam kamar mandi dengan memakai kimono mandinya.
Jihan langsung jalan menuju lemarinya untuk mengganti pakaiannya dengan Maxi dress setelah mengganti pakaiannya, jihan pun segera menunaikan sholat maghrib.
Setelah selesai dengan sholat Maghribnya jihan beranjak pergi menuju meja riasnya untuk memoles sedikit wajah nya dengan make up dan mengikat rambutnya, setelah selesai Jihan langsung melihat dirinya di kaca riasnya tampak terlihat sudah rapi dan cantik.
Setelah selesai melihat dirinya di kaca riasnya Jihan beranjak dari kamarnya untuk turun ke lantai bawah.
Setibanya di lantai bawah jihan segera menuju meja makan untuk menikmati makan malamnya tak butuh lama jihan langsung menyantap makanannya dengan sangat lahap dan tak lupa meminum susu coklat panas yg dibuatkan asisten rumah.
Tak berapa lama menyantap makanan nya terlihat kini Jihan sudah selesai dengan makanannya dan jihan langsung beranjak dari tempat duduknya untuk kembali ke kamar mengambil kunci mobil dan tasnya.
Setelah mengambil tasnya di kamar Jihan turun ke lantai bawah dan segera pamit ke pada asisten rumah nya.
"Mbak...?" panggil jihan melihat Yani asisten rumahnya sedang membersihkan meja makan.
"Iya nona." ucap Yani memberhentikan kerjanya saat Jihan memanggilnya.
"Saya pamit pergi ke rumah sakit ya mbak, tolong jaga rumah? "ucap Jihan.
"Iya nona." ucap Yani.
Setelah pamit kepada Yani Jihan berlalu pergi menuju mobilnya yg berada di depan rumahnya, tanpa menunggu lama Jihan langsung masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya menuju rumah sakit.
Dalam perjalan menuju rumah sakit jihan berhenti untuk membeli makanan untuk asih, setelah makanan berada di tangan jihan.
Jihan langsung kembali masuk kedalam mobil dan melanjutkan perjalanan nya menuju rumah sakit, tak berapa lama melajukan mobilnya Jihan kini sudah sampai di depan rumah sakit dan langsung memarkirkan mobilnya.
Setelah mobil terparkir, jihan turun dari dalam mobil dengan membawa makanan yang sempat ia beli untuk asih, jihan langsung berjalan masuk ke dalam rumah sakit untuk menuju ke ruang rawat wisnu.
Tak berapa lama jalan, kini Jihan pun sudah sampai di depan ruang rawat Wisnu.
Ceklekkk...
"Assalamualaikum? "ucap jihan tersenyum.
"Waalaikum salam." ucap asih melihat Jihan.
Jihan melihat wisnu sedang tertidur pulas, di brankar nya.
"Ibu asih?" panggil Jihan mendekati asih.
"Iya jihan." ucap Asih.
"Ibu asih makanlah ini, tadi Jihan membelinya untuk ibu asih." ucap jihan memberikan satu kantong plastik ke pada asih.
"Iya jihan, terima kasih." ucap asih mengambil kantong plastik makanan dari tangan jihan.
"Iya ibu asih, sama - sama." ucap Jihan.
Asih berlalu jalan melangkah kakinya menuju sofa yang berada di ruang rawat Wisnu, tampak asih langsung membuka makanan yang diberikan Jihan untuk di nikmati nya, tak berapa lama Jihan pamit kepada asih.
"Ibu asih, jihan mau ke mushola sebentar untuk sholat isya, jihan titip ayah ya? "ucap Jihan.
"Iya Jihan." ucap Asih tersenyum.
Setelah berpamitan ke pada asih, Jihan langsung melangkahkan kakinya keluar dari ruangan wisnu menuju mushola.
Sesampainya di mushola, Jihan langsung mengambil air wudhunya dan setelah itu jihan melaksanakan sholat isya.
Beberapa menit melaksanakan sholatnya, kini terlihat jihan telah selesai dengan sholatnya ia pun mengembalikan mukenah mushola yang ia pakai ke tempatnya, setelah itu Jihan langsung jalan pergi dari Mushola menuju ruang rawat ayahnya.
Sesampainya di ruang rawat wisnu jihan melihat Wisnu sudah bangun dari tidurnya.
"Ayah, ayah sudah bangun?" tanya Jihan.
"Iya sayang." ucap Wisnu.
"Ayah kembali tidur lagi aja, jihan akan disini?" ucap jihan duduk dekat tepat tidur ayahnya.
"Ayah tidak ingin kembali tidur lagi, ayah hanya ingin bicara sama kamu sayang." ucap Wisnu.
"Ya sudah kalau ayah tidak mau tidur, ayah mau bicara apa?" tanya Jihan menatap Wisnu.
"Asih?" panggil Wisnu.
"Iya pak wisnu." ucap asih mendekati Wisnu.
"Istirahat lah asih biar saya di jaga jihan?"ucap Wisnu.
"Baik pak." ucap Asih.
Asih berlalu pergi menuju sofa yang tak jauh dari Jihan dan Wisnu, kini terlihat asih merebahkan tubuhnya di sofa yang cukup untuk tubuhnya.
"Jihan sayang, ayah mau bicara serius sama kamu nak". ucap Wisnu.
"Bicara serius mengenai apa ayah?" tanya Jihan penasaran.
"Ayah ingin kamu segera menikah sayang". ucap Wisnu.
Seketika Jihan terkejut dengan ucapan Wisnu yang tiba - tiba menyuruhnya menikah.
"Menikah ayah?" tanya Jihan ulang.
"Iya sayang, kamu mau kan menikah?" tanya Wisnu menatap Jihan .
"Pastilah ayah Jihan mau menikah, dengan orang yg mencintai Jihan secara tulus, tapi untuk saat ini Jihan belum memikirkan untuk menikah." ucap Jihan serius.
"Hem... Sebenarnya Ayah sudah menemukan calon suami yg tepat untuk kamu sayang." ucap Wisnu menghela nafas sebelum menjelaskan kepada Jihan.
"Menemukan suami untuk Jihan?memang Siapa ayah?" tanya jihan penasaran dengan perkataan Wisnu sang ayah.
"Iya sayang, di adalah Reza Malik Surya ." ucap wisnu menjelaskan.
"Hem... kalau gak salah pemilik dari perusahaan Malik Surya Grup?" tanya jihan memastikan.
"Benar sayang, nak reza pemilik dari perusahaan malik surya grup." ucap Wisnu.
"Oh, ayah tapi Jihan tidak mau menikah kalau tidak mengenal nya terlebih dahulu, jihan ingin menikah dengan orang yg mencintai jihan, dan ayah bilang dia tepat buat jihan?" tanya Jihan.
"Sayang kamu bisa mengenalnya setelah kalian sudah menikah nanti,kalau masalah cinta akan tumbuh seiringnya waktu berjalan Jihan pasti akan mencintai nak Reza dan nak Reza pun akan mencintai kamu sayang dan satu lagi buat ayah, memang nak Reza lah calon suami yg tepat untuk kamu sayang, ayah sudah cukup lama mengenalnya dengan baik." ucap wisnu menjelaskan .
"Ayah... memang benar yg ayah katakan cinta akan tumbuh seiring waktu berjalan, kalau Jihan menerima pernikahan ini, apakah ayah bahagia?" tanya Jihan.
"Pastinya sayang, ayah sangat-sangat bahagia dengan pernikahan ini." ucap wisnu tersenyum ceria.
Ayah bahagia dengan pernikahan ini, apakah aku harus menerima nya? demi kebahagiaan ayah akan aku lakukan walau aku harus mengorbankan nyawa ku sendiri, bismillah." batin Jihan.
"Baiklah kalau ayah bahagia dengan pernikahan ini, Jihan akan menerimanya."ucap jihan.
"Benar sayang kamu mau menerima
pernikahan ini?" tanya wisnu.
"Iya ayah, jihan menerima pernikahan ini."ucap jihan.
"Baiklah sayang,seminggu lagi kamu akan menikah dengan nak reza?"ucap wisnu.
"Baiklah ayah, tapi jihan tidak mau ada acara besar di pernikahan ini, cukup akad saja." ucap Jihan .
"Iya sayang, kamu memang jodoh dengan nak Reza kalian berfikiran yg sama tidak mau ada acara besar di pernikahan kalian." ucap Wisnu.
"Memangnya ayah sudah bertemu dengan Reza?" tanya Jihan.
"Sudah, tadi siang nak reza menemui ayah disini dan dia setuju menikahi kamu sayang."ucap Wisnu.
Sejenak Jihan diam saat perkataan wisnu.
"Jihan sayang, apakah Jihan sebelumnya mengenal reza?" tanya Wisnu.
"Tidak ayah, Jihan tidak mengenalnya Jihan hanya tau dia pemilik perusahaan Malik Surya Grup."ucap Jihan.
"Selama ini bukannya perusahaan kita selalu bekerja sama dengan perusahaan malik surya grup tapi kenapa kamu tidak mengenal Reza, sayang?"tanya Wisnu.
"Ayah, reza tidak pernah datang ke perusahaan, dia selalu diwakilkan oleh asistennya yang bernama pak Andi." ucap jihan.
"Ooo, pantas saja nak reza dan kamu tidak mengenal." ucap Wisnu.
Jihan diam tidak menjawab perkataan wisnu, seketika ia melamun dengan pikirannya sendiri.
"Jihan sayang ayah ingin tidur, Jihan tidur lah besok Jihan akan bekerja kan?" tanya Wisnu.
"Iya ayah, ayah tidurlah dulu jihan belum mengantuk." ucap Jihan.
"Baiklah sayang, ayah tidur duluan ya ,selamat malam?" ucap Wisnu.
"Iya ayah,selamat malam." ucap Jihan.
Wisnu kini telah memejamkan matanya sedangkan Jihan jalan menuju sofa, sesampainya disofa ia masih memikirkan mengenai pernikahannya dengan Reza, hingga jam menunjukkan pukul sebelas malam terlihat jihan sudah mulai lelah berfikir dan tampak ia sudah mulai mengantuk hingga tak berapa lama ia pun tertidur pulas di sofa .
Maaf ya kalau author ada kesalahannya 🙏
Komen yang positif biar author tambah semangat dalam berkarya!!!
Terima kasih 🙏