Chereads / Suamiku pilihan ayah / Chapter 12 - 12. Curhatan Jihan

Chapter 12 - 12. Curhatan Jihan

Keesokan harinya, suara azan subuh terdengar di telinga jihan, Jihan seketika terbangun dari tidurnya dan mengucek kedua matanya yang terlihat buram.

"Jihan, kamu sudah bangun." Asih mendekati Jihan.

"Iya ibu asih". ucap jihan melihat asih.

"Jihan, mau pulang sekarang?" tanya asih saat Jihan beranjak berdiri.

"Tidak ibu asih, jihan nanti pulangnya setelah sholat subuh." ucap Jihan.

"Oh."ucap Asih singkat.

"Ibu asih, jihan mau cerita dengan ibu asih tapi ibu asih tidak boleh memberitahu ayah tentang cerita Jihan ini." ucap Jihan.

"Baiklah Jihan, ibu tidak akan memberitahu pak wisnu, memangnya Jihan mau cerita apa?" tanya asih.

"Ibu asih, satu minggu lagi jihan akan menikah dengan orang pilihan ayah, ingin Jihan menolak pernikahan ini tapi jihan takut kalau ayah kembali jatuh sakit lagi, menurut ibu asih jihan harus bagaimana?" ucap Jihan sedih.

"Jihan, menurut ibu yang kamu lakukan sudah tepat dengan menerima pernikahan ini, pak wisnu pasti tau yg tepat untuk menjadi suami Jihan." ucap asih.

"Ibu asih, sudah tau tentang pernikahan jihan ini?" tanya Jihan.

"Sudah Jihan, pak Wisnu yang memberitahu ibu". ucap Asih.

"Oh, berarti Jihan terakhir yang di kasih tau sama ayah masalah pernikahan Jihan sendiri." ucap Jihan kecewa.

"Tidak begitu Jihan, pak wisnu sebenarnya ingin memberi tahu Jihan tapi pak Wisnu menunggu waktu yang tepat untuk bicara berdua dengan jihan." ucap Asih.

Sejenak Jihan terdiam saat perkataan asih, tak lama Jihan kembali mulai bicara.

"Ibu Asih, Jihan tidak bahagia dengan pernikahan ini?" ucap Jihan.

"Jihan jangan berbicara seperti itu, Jihan harus bahagia dengan pernikahan ini." ucap Asih menasehati.

"Ibu asih, jihan tidak akan bahagia dengan pernikahan ini, jihan menikah hanya karena ayah tidak lebih ibu asih, bagaimana mau bahagia kalau Jihan sama sekali tidak mengenal nya terlebih dulu." ucap Jihan lirih.

"Tapi Jihan." ucap Asih langsung dipotong jihan.

"Sudahlah, jangan dibahas lagi ibu asih?" ucap Jihan.

"Baiklah".ucap ibu asih pasrah dengan perkataan Jihan.

"Ibu asih, Jihan mau ke mushola dulu." ucap Jihan pamit.

"Iya Jihan."ucap Asih.

Jihan berlalu pergi meninggalkan asih sedangkan asih melihat kepergian jihan hingga tak terlihat lagi dari pandangan asih.

"Jihan, kamu menikah karena pak Wisnu, tapi ibu berpikir suatu saat pernikahan kalian akan bahagia, itu doa ibu." gumam Asih pelan.

Tak lama dengan gumaman nya, wisnu terbangun dari tidurnya dan melihat sekeliling ruangan tidak menemukan sang putri, hingga Wisnu bertanya kepada asih.

"Asih, Jihan sudah pulang?" panggil wisnu dengan nada lemah.

"Belum pak, Jihan ke mushola."ucap asih.

"Oh." ucap wisnu.

"Pak wisnu, ada yang mau saya bantu?" tanya Asih.

"Tidak asih, kamu boleh duduk kembali." ucap Wisnu.

"Baiklah pak." ucap Asih.

Asih berjalan kembali menuju sofa.

Disisi lain terlihat jihan sudah sampai di mushola dan sudah memakai mukenahnya yang ia pinjam dari mushola, jihan seketika langsung melaksanakan sholat subuhnya.

Tak berapa lama jihan selesai dengan sholatnya, jihan langsung berdoa.

Didalam doa jihan.

Ya Allah Ya Tuhanku

yang maha pengasih lagi maha penyayang ampunilah dosa hambamu ini dan dosa kedua orang tua hamba ya allah, sayangi lah mereka sebagai mana mereka menyayangiku diwaktu aku masih kecil.

Ya Allah

Seminggu lagi hamba akan menikah dengan orang yg tidak hamba cintai ya allah, demi ayah hamba rela menikah supaya melihat ayah bahagia dengan pernikahan hamba ini ya allah, ingin hamba menolak pernikahan ini tapi hamba takut kalau ayah akan kembali jatuh sakit lagi.

Semoga pilihan hamba untuk menikah merupakan keputusan yang tepat bagi hamba ya allah untuk kebahagiaan ayah.

Amin ya rabbal alamin.

Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah waqina ad zabanar.

Selesai dengan doanya terlihat jihan sedang melamun dengan pikirannya sendiri, tak berapa lama jihan melepaskan mukenah nya dan meletakkan mukenahnya ketempat semula.

Setelah meletakkan mukenahnya, jihan jalan meninggalkan mushola untuk kembali menuju ruangan wisnu di rawat .

Sesampainya didepan ruangan wisnu, jihan langsung membuka pintu ruangan.

Ceklekkk...

"Assalamualaikum?" ucap Jihan.

"Waalaikum salam." ucap Wisnu melihat Jihan.

"Ayah, Ibu asih ke mana yah?" tanya jihan tidak melihat keberadaan Asih.

"Asih, berada di toilet sayang." ucap Wisnu.

"Oh, ayah jihan mau pamit pulang dulu?" ucap Jihan.

"Iya sayang, pulanglah biar ayah di jaga asih."ucap Wisnu.

"Iya ayah." ucap Jihan mengambil tas dan kunci mobilnya yang berada dimeja sofa.

"Nona jihan, mau pulang?" tanya Asih keluar dari dalam toilet .

"Iya ibu asih." ucap Jihan tersenyum.

"Hati- hati di jalan Jihan?" ucap Asih.

"Iya ." ucap Jihan menghampiri asih dan menyalaminya.

"Ayah, jihan pamit pulang?" ucap Jihan menyalami Wisnu.

"Iya sayang, hati- hati di jalan." ucap Wisnu mengelus kepala Jihan.

"Iya ayah, assalamualaikum?" ucap Jihan.

" Waalaikum salam." ucap asih dan Wisnu bersamaan.

Jihan berlalu pergi meninggalkan asih dan wisnu menuju parkiran mobilnya yang berada di rumah sakit.

Sesampainya di mobilnya, Jihan langsung melajukan mobilnya menuju pulang ke rumah terlebih dahulu.

Hampir dua puluh menit melajukan mobilnya, kini jihan terlihat sudah sampai di depan rumah jihan langsung mematikan mesin mobilnya dan keluar dari dalam mobil jalan menuju pintu rumah nya yang terlihat dikunci dari dalam.

"Assalamualaikum?" ucap Jihan.

"Waalaikum salam."ucap asisten rumah dari dalam.

"Mbak yani, jihan pamit ke kamar dulu ya mbak?"ucap jihan.

"Iya non."ucap yani asisten rumah.

Jihan berlalu pergi meninggalkan yani menuju kamarnya setelah sampai di kamar jihan jalan menuju kamar mandinya dengan membawa handuk nya, sesampainya di dalam kamar mandi terlihat jihan merendamkan tubuhnya di Bath up dengan memakai aroma terapi.

Tak berapa lama merendamkan tubuhnya di bath up kini terlihat jihan sudah selesai dengan mandinya, jihan langsung jalan keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk nya.

Setelah diluar jihan jalan menuju lemari untuk memakai pakaian kerjanya setelah itu jihan menuju meja rias nya untuk memoles sedikit wajahnya dengan make up.

Terlihat kini jihan sudah rapi dan cantik dengan pakaian nya, segera jihan jalan keluar dari dalam kamar menuju lantai bawah untuk melakukan sarapan paginya di meja makan dengan membawa tas dan kunci mobilnya.

Sesampainya dimeja makan, jihan langsung mengambil makanannya yang telah disajikan asisten rumah nya.

Tak butuh lama jihan langsung melahap makanan yang diambilnya, hampir beberapa melahap makanannya terlihat kini jihan telah selesai dengan sarapan paginya.

Segera jihan beranjak dari tempat duduknya untuk pamit ke pada asisten rumah setelah berpamitan kepada asisten rumahnya, jihan jalan menuju ke luar rumahnya untuk menuju mobilnya.

Sesampainya di mobil, jihan langsung masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya menuju perusahaan company fernandez group.

Maaf ya kalau author ada kesalahannya 🙏

Komen yang positif ya biar author tambah semangat dalam berkarya!!!

Terima kasih 🙏