Chereads / Dendam Anjani / Chapter 6 - 6. Gangguan Feri

Chapter 6 - 6. Gangguan Feri

Feri sangat terobsesi mendapatkan Viola, Dia berupaya untuk mendapatkan kembali Viola, Ketika Viola sedang keluar dengan Chandra menikmati makan malam, Feri mendatangi Meja Viola, "Selamat malam tuan Chandra perkenalkan nama saya Feri irawan, saya teman dekat Viola dulu, kami sempat menjalin hubungan selama 3 tahun lamanya, "Kata Feri dengan bangganya.

"Maaf saya tidak berminat dengan masa lalu istri saya, yang perlu anda ketahui sekarang Viola istri saya dan siapa saja yang berusaha mengganggu kehidupan istri saya sekarang dia akan berhadapan denganku, "Kata Chandra dengan tatapan dingin menusuk kepada Feri, membuat Feri bergetar, "Sial ternyata tidak berpengaruh ucapanku, "Gumam Feri dalam hati, "Maaf tuan Chandra bukan maksudku untuk mengganggu Aku hanya ingin berteman dengan anda karna kita berdua Sama-sama dekat dengan Viola.

"Maaf, saudara Feri semenjak anda memutuskan saya dan menikah dengan wanita tua itu, sudah tidak ada apa-apa antara Kita, jadi jangan memakai saya sebagai alasan, sekarang tinggalkan saya dan suami saya sebelum saya habis kesabaran dan meminta suami saya bertindak, apakah anda ingin gulung tikar dalam Semarang, "ucap Viola tegas, tidak ada pancar kehangatan disana hanya ada pancaran kebencian.

Feri mendengus kesal, dan meninggalkan mereka berdua, "Apakah orang itu yang mencoba mendekatimu di Mall waktu itu, yang Di halangi oleh pengawalmu, "kata Chandra, "Ya sayang, betul, Aku sudah tidak selera makan lebih baik kita pulang saja, "kata Viola, "Baiklah sayang, ayo kita pulang saja, "kata Chandra.

mereka akhirnya pulang ke rumah tanpa diketahui oleh Viola Candra menghancurkan usaha Ferry dalam seketika Ferry Yang ditelepon oleh asistennya bahwa saham perusahaannya anjlok dan mengalami kebangkrutan segera menyadari Siapa musuh yang sedang dihadapinya ternyata seorang candrawijaya bisa menghancurkan bisnisnya hanya dalam sekejap, Ferry yang merasa menyesal telah mengganggu kehidupan Viola Ternyata harus menanggung kepahitan hidup.

"Apa yang harus aku lakukan ,apa yang harus aku katakan kepada istriku, "kata Feri akhirnya Ferry pulang kerumah yang disambut oleh istrinya, Ferry menangis dan bersujud kepada istrinya, dia menceritakan bahwa dia berusaha mengganggu kehidupan Viola yang berakhir dengan kebangkrutan perusahaannya.

Makanya jadi orang itu jangan Playboy, Sebenarnya aku sudah tahu tidak tandukmu selama ini, Sekarang kamu baru tahu rasa, kena batunya, "kata istrinya, "Iya aku bersalah Aku minta maaf, "kata Ferry, sekarang kita hidup seadanya saja, sederhana tidak usah ah bermewah-mewah, kita hidup hemat saja, "kata istrinya.

Ferry yang merasa Putus Asa masuk ke dalam kamar dan merebahkan tubuhnya, Ferry benar-benar menyesal dia ingin menemui Viola untuk minta maaf tapi enggan menghadapi pengawal ataupun suaminya Viola, akhirnya Ferry menyerah dan menuruti perkataan istrinya Dia memulai semuanya dari no lagi, istrinya hanya mengambil hikmah ternyata dengan kebangkrutannya, Feri bisa menyadari kesalahannya dan bertobat dan menyayangi dirinya, itulah yang disyukuri oleh istrinya.

------------

Anak-anak Chandra mulai beranjak remaja, Anjani meskipun perempuan tetapi dia sangat menyukai ilmu beladiri dan sedikit tomboy, hal itu karena Anjani ingin melindungi adiknya Malik, Malik yang selalu dilindungi oleh Anjani mulai minta diajari ilmu beladiri juga, karena Malik ingin bisa membela dirinya sendiri, tidak mau bergantung kepada kakaknya. meskipun Anjani sangat memanjakan dan menyayanginya, Malik tidak mau berada di belakang kakaknya saja,

Akhirnya Candra memanggil guru untuk mengajari Malik dan Anjani ilmu bela diri. di sekolah Anjani dan Malik juga sangat berprestasi nilainya di atas rata-rata

, sehingga Chandra merasa sangat bangs Dan bahagia mempunyai anak-anaknya yang pintar. Besok adalah perlombaan olimpiade matematika dan Malik mengikuti lomba tersebut, karena ayah dan ibunya ada tugas ke luar kota sehingga Malik diantar oleh kakaknya Anjani. untuk mengikuti lomba tersebut.

Ketika Malik dan Anjani akan berangkat tiba-tiba Yoan menghampiri, "Malik boleh aku ikut mengantarmu lomba, Kebetulan aku juga tidak ada kegiatan, "kata Yoan, Anjani yang kesal karena Yoan selalu menempel saja, kepadanya nya, menyuruhnya untuk tidak ikut, tetapi Malik malah mengiyakan, "Oke Ayo kita berangkat, "kata Malik.

Malik sengaja melakukan itu untuk membuat kesal kakaknya, karena Malik tahu Anjani sangat tidak mau diikuti oleh Yoan, Yoan bersorak gembira lalu masuk ke dalam mobil.

Mereka pun pergi ke tempat Perlombaan di sana sudah penuh oleh peserta, Malik segera mendaftar ulang dan masuk ke dalam ruangan , sedangkan Anjani dan Yoan menunggu diluar setelah menunggu selama 2 jam akhirnya perlombaan pun selesai, dan ketika diumumkan ternyata Malik menjadi juara pertama, Anjani sangat bangga dengan kepintaran adiknya itu lalu Anjani mengajak Malik untuk makan merayakan kemenangannya, Yoan pun sangat senang "wah adik iparku ini benar-benar sangat pintar, "kata Yoan, Siapa yang adik ipar, "kata Anjani kesal. "aku kan calon kakak iparnya, "kata Yoan. Malik hanya tersenyum-senyum saja melihat Yoan dan Anjani berantem..

Di restoran cepat saji Anjani, Malik , dan Yoan makan-makan Merayakan kemenangan Malik Anjani memesan beberapa hidangan dan minuman, Malik dan Yoan makan sangat lahap, Anjani hanya menonton saja, karena kurang berselera, Yoan yang memperhatikan Anjani lalu menyuapi Anjani, "Ayo makan aku suapin ya, kata Town, "aku nggak mau Ayo lah nanti kamu sakit, kata Yoan, Yoan memaksa akhirnya Anjani pun makan disuapi oleh Yoan

Malik hanya tersenyum, melihat keakraban kakaknya itu, "aku yakin kalian pasti berjodoh kata Malik, "enak saja enggak mungkin, "kata Anjani "ya mungkin saja karena aku sudah yakin Kamulah Jodohku, "kata Yoan, Mereka pun tertawa hanya Anjani yang cemberut mendengar celotehan mereka berdua.

"Ayo cepat habiskan makanannya, Aku ingin segera pulang, "kata Anjani, "Tenang dong Kak kita kan hari ini tidak ada latihan karate, jadi santai saja, kita main-main dulu Kak, kita naik permainan, "Kata Malik, "kita kan bukan anak kecil lagi dek, Ayo habiskan saja makanya Lalu kita pulang aku ingin istirahat, Aku sudah lelah, "kata Anjani.

Akhirnya Malik menurut kepada Anjani, setelah makan mereka pun pulang, tak lupa mereka mengantarkan Yoan, terlebih dahulu karena jika tidak diantar pulang duluan pasti akan ikut ke rumah Anjani dan akan lama di sana, dan itu sangat mengganggu Anjani karena Anjani sedang ingin beristirahat.

Di rumah Anjani segera masuk kamar, dan berbaring. Sedangkan Malik bermain PS di kamarnya, tidak lama kemudian ayah dan ibu pulang, Ayah dan Ibu sangat bangga melihat prestasi Malik, "Ayah bangga padamu, "kata Candra Kamu adalah penerus perusahaan Candrawijaya kamu harus hebat, menjadi nomor satu, "kata ayah Chandra, Ibu juga bangga sama kamu, Ibu harap kamu tidak sombong tetap rendah hati dan selalu berbagi kepada sesama yang membutuhkan, "kata Ibu Viola, "Iya Bu, Ayah aku akan selalu mendengarkan Nasehat Ibu dan Ayah aku juga akan giat belajar aku akan menjadi anak yang ayah dan ibu banggakan, "kata Malik.

"Ya sudah kamu istirahat, kamu pasti lelah "kata ayah, "Iya Ibu dan Ayah juga istirahat ya baru pulang dari luar kota, pasti Lelah, "Kata Malik. "ya sayang lalu Viola memeluk anaknya "di mana Kakakmu ? "kata Viola, "Kakak ada di kamar, Kakak juga sedang istirahat, Kakak lelah, "kata Malik "Ya sudah nanti Ibu akan menengok kakakmu "kata Viola.