Chereads / Vallecia / Chapter 6 - Chapter 6

Chapter 6 - Chapter 6

Sekarang pukul tepat 5.45 sore, Valle dan Valdo baru saja pulang dari sekolah, mereka pulang terlambat karena ada kegiatan ekskul dan makan bersama antara anggota OSIS. Valdo adalah waketos dan setiap ada perkumpulan makan-makan dia selalu mengajak Valle sekalian.

Setelah sampai rumah Vallecia langsung menuju dapur untuk mengambil snack dan minuman dingin di kulkas. Sedangkan Valdo masuk ke kamarnya yang berada tepat disamping kanan kamar Vallecia.

Valdo meletakkan kunci mobil dan jaketnya, setelah itu turun ke ruang keluarga yang bersebelahan dengan dapur.

"Vall, Bagus nih acaranya. Nontong bareng sini." ucap Valdo.

"Iya. Bentar Do, gue lagi ngambil snack sama minuman dingin nih." ucap Vallecia sembari mengambil snack dan soft drink yang berada dikulkas, setelah itu berjalan menuju ruang keluarga dan duduk di samping Valdo.

"Do, di meja makan ada makanan tuh. Lu gak kasih tahu Bi Ratmi kalau kita gak makan malam di rumah hari ini?" ucap Vallecia.

"Lupa Vall. Karena kita masih kenyang, masukin kulkas aja kali ya makanannya."ucap Valdo sambil berjalan menuju dapur yang diikuti oleh Vallecia di belakangnya.

Mereka meletakkan makanan ke dalam kulkas, dan membersihkan meja makan. Setelah selesai dengan kegiatan di dapur mereka, Vallecia dan Jimmy kembali menuju ruang keluarga dan menonton TV.

Lagu One Thing dari One D. terdengar. Vallecia dan Valdo terkejut mendengar lagu One Thing tersebut mengalun yang ternyata nada dering dari handphone Vallecia. Karena sebelumnya mereka sangat fokus dengan acara yang ditayangkan di TV dan snack yang berada di tangan mereka.

Vallecia mengambil handphone yang berada diatas meja dan melihat siapa yang mengajak VC dengannya pada jam 7 malam begini. Vallecia tersenyum saat tulisan 'My Mom' tertera di layar handphone miliknya itu. Vallecia langsung mengangkat VC dari ibunya dan meletakkannya di atas penyangga handphone diatas meja agar Valdo juga bisa melihat dan berbicara kepada ibu kesayangan mereka yang sekarang sedang berada di Kanada untuk bekerja setelah perceraiannya dengan Farhan.

"Hello ma." ucap Valdo dan Vallecia bersamaan.

"Hello my sweet children." ucap Kanya yang notabene-nya ibu dari Valle dan Valdo.

"How are you, ma? We miss you so much." ucap Vallecia.

"I'm good Vall. I miss you too." ucap Kanya.

"What happen, ma? You look happy right now." tanya Valdo karena mendengar suara Kanya yang terdengar sedang bahagia.

"You're right Valdo. I'm so happy right now." ucap Kanya.

"what's happening? Please tell us." ucap Vallecia dan Valdo bersama. "We want to know what happen with you, and what makes you look so happy." tambah Valdo.

"We have new family today. I got married this morning." ucap Kanya yang mengejutkan kedua anaknya, terutama Vallecia.

"Are you kidding me? It's not funny!" ucap Vallecia dengan nada lebih tinggi dari sebelumnya.

"You're lying, right?" tambah Valdo.

"No kids. This is true, and I'm not kidding now. I'm serious." ucap Kanya meyakinkan Vallecia dan Valdo.

"Your new brother will stay at our house, and go to the same school of yours from now on. He will arrive tomorrow afternoon at 2 p.m. You two should pick him up at airport, oh ya jaga dia baik-baik ya dia masih kecil dan belum terlalu bisa bahasa Indonesia. Dia masih umur 10 tahun, namanya Delvin Halbert, Mama kirim fotonya ke kalian setelah ini. I love you my kids. Keep healthy." tambah Kanya panjang lebar.

Sekolah Valle dan Valdo adalah sekolah swasta yang tergabung atas SD, SMP, dan SMA. Termasuk salah satu sekolah ternama di Jakarta.

"..." Vallecia terdiam karena shock dengan apa yang baru saja didengarnya.

"Yes, Ma. We love you too." ucap Valdo lalu memutus panggilan dari Kanya.

Setelah panggilan terputus. Vallecia beranjak berdiri dan meninggalkan Valdo yang masih terduduk di ruang keluarga dengan TV yang masih menyala tanpa ada yang menontonnya.

Valdo tidak mengejar Vallecia karena dia tahu Vallecia tidak ingin dirinya melihat Vallecia menangis. Valdo memberikan Vallecia waktu untuk menyendiri. Vallecia berlari keluar rumah dengan air mata yang jatuh yang sudah tak mampu dia tahan lagi.

Bersambung...