Roselyn tertegun. Ia tak menyangka akan berada dalam situasi yang sangat menyudutkan dirinya.
'Memangnya aku siapa sampai dijadikan suatu patokan keputusan?' batin Roselyn.
"Jadi bagaimana, Roselyn? Apa keputusanmu?" tanya pak James sekali lagi.
Wajah Ronan sudah sangat gusar. Ia bahkan tak bisa berdiri dengan tenang.
"Aku … aku tidak tahu bahwa aku akan menjadi patokan keputusan kalian. Aku merasa malu sekaligus rendah diri. Aku bukan artis terkenal yang mempunyai pengaruh besar di dunia keartisan, tapi permasalahan malah menyeretku seolah aku yang menjadi sorotan. Aku … bingung. Kukira perasaanku pada Ronan hanya kita saja yang berperan, ternyata ada banyak orang yang terpengaruh dengan hubungan kita. Aku … pasrah," ujar Roselyn dengan nada lemah tak semangat.
"Rose! Kau tidak bisa pasrah seperti itu. Aku tidak mau berpisah denganmu. Aku tidak bisa kehilanganmu!" seru Ronan.