Setelah mengantar Ruby pulang ke rumah. Ia sengaja menolak halus mampir ke dalam rumah Ruby.
"Kau tak apa 'kan kalau aku tak mampir malam ini?" ujar Reino takut-takut.
"Tak apa-apa. Aku mengerti, kau juga butuh istirahat karena sudah banyak memikirkan peluncuran café barumu," sahut Ruby.
"Baiklah kalau begitu, aku pulang sekarang," ujar Reino sambil mengusap pucuk kepala Ruby penuh kasih sayang.
Tubuh Reino sudah berbalik, tiba-tiba Ruby menarik ujung bajunya. Sontak Reino menoleh, dan cup. Ruby mengecup pipi Reino.
"Kau lupa sesuatu," desis Ruby.
"Ah iya. Maaf. Beruntung kau mengingatkanku," ujar Reino.
"Sekarang, kau baru boleh pulang. Hati-hati di jalan. Kabari aku kalau sudah sampai rumah," ujar Ruby.
Ruby masuk ke dalam rumahnya setelah mobil Reino sudah tak nampak lagi dari pandangannya.