Roselyn berjalan menuju lift. Setelah sebelumnya ia ditunjukkan oleh resepsionis hotel letak kamar yang akan dituju, tanpa ba-bi-bu lagi, ia langsung bergegas menuju lift. Saat tangannya hendak menekan tombol lift tiba-tiba tangannya menyentuh tangan yang ingin menekan lift juga. Roselyn menoleh.
Matanya terbelalak saat tahu orang yang di sampingnya itu adalah Ronan.
"Ronan! Kau … " seru Roselyn.
Sama halnya dengan Ronan, ia pun terkejut saat melihat Roselyn ada di sampingnya. Mereka masuk ke dalam lift bersamaan. Di dalam lift itu hanya ada mereka berdua.
"Kau … mau ke lantai berapa?" tanya Ronan.
"Delapan." Tanpa menoleh ke wajah Ronan.
Ronan menekan angka delapan lalu kembali berdiri di sebelah Roselyn. Hening tercipta di antara mereka. Laju lift naik ke lantai delapanpun terasa sangat lama.
"Rose, aku … "
Ting!
Suara pintu lift terbuka. Ucapan Ronan terjeda. Roselyn bergegas keluar dari lift. Rasanya sangat sesak berada hanya berdua saja di dalam lift yang kecil itu.
