Reino mematikan layar komputer. Pikirannya yang kacau membuat dirinya tak dapat berkonsentrasi bekerja. Seharusnya ia menyelesaikan memasukkan data-data ke dalam komputer hari ini, tapi karena pikirannya terus menerus memikirkan Vanetta, otaknya seolah mendadak buntu.
"Haah … aku benar-benar tak bisa berpikir dengan benar. Bagaimana aku bisa menyelesaikan program ini jika otakku selalu memikirkan siapa sebenarnya Vanetta," keluh Reino.
Reino tampak merenung sejenak berusaha menghubungkan kejadian demi kejadian yang menghubungkan ingatannya tentang Vanetta.
"Sungguh suatu kebetulan bukan? Dia muncul tepat saat aku tengah merasa mengenang sesuatu yang aku sendiri tak mengingatnya. Aku hanya merasa ada hal yang terjadi entah di masa lalu ataukah hanya mimpi yang berhubungan dengan Vanetta," gumam Reino.
Semakin lama dipikirkan semakin rumit di otak Reino.
"Arghh!!! Aku tidak bisa berpikir. Aku harus minum kopi. Ah, iya benar! Juan!" seru Reino.
