Roselyn mengusap air matanya yang jatuh dari pelupuk matanya. Roselyn tengah berada di dalam sebuah taxy menuju rumahnya. Hatinya tengah hancur karena ulah Ronan. Ia tak menyangka Ronan akan mengatakan semua itu di hadapannya.
"Bisa-bisanya dia mengatakan itu semua di depan pacarnya sendiri? Apa otakmu terlalu dungu untuk menganalisa perasaanku padamu, Ronan!" rutuk Roselyn sambil terus beruraian air mata.
Seolah bendungan di dalam matanya sudah tak dapat menahan volume air matanya, sehingga terus menerus air mata jatuh tanpa terkendali lagi. Roselyn menangis tergugu saat ia sudah di dalam kamarnya. Selena yang melihat kedatangannya hanya mampu menyapa singkat dengan sebuah pertanyaan "kau kenapa?" tanpa menghujani pertanyaan selanjutnya. Selena pikir, Roselyn butuh waktu untuk sendiri. Ia mungkin harus meluapkan segala kesedihan hatinya.