Ronan membukakan pintu mobil untuk Roselyn. Ia berniat membawa Roselyn ke tempat yang bisa membuatnya berbicara secara gamblang pada Roselyn. Ia ingin Roselyn hanya fokus mendengarkan penjelasannya bahwa ia benar-benar mencintai Roselyn.
"Kau mau bawa aku ke mana?" tanya Roselyn saat mobil sudah melaju.
"Entahlah, aku hanya ingin berbicara dengan nyaman padamu," sahut Ronan.
Roselyn terdiam. Hening tercipta di antara mereka. Tak ada satupun yang memutuskan untuk memecah kesunyian. Ronan fokus memandangi jalanan di depannya.
"Apa kau lapar?" tanya Ronan akhirnya memecah keheningan di antara mereka.
"Tidak," jawab Roselyn singkat.
"Kenapa kau diam saja?" tanya Ronan gelisah.
"Entahlah, tak ada yang ingin aku ucapkan," ujar Roselyn. Lagi-lagi dnegan jawaban singkat yang membuat Ronan tak puas.
Diam lagi. Sepanjang perjalanan, mereka hanya saling diam.
"Apa boleh kau aku ajak ke taman?" tanya Ronan.
Roselyn mengangguk pelan, "tentu saja boleh membawaku ke sana," sahut Roselyn.