"Ruby, maaf aku mungkin akan berada di sini lebih lama dari perkiraan," ujar Reino.
Ia tengah mengabari Ruby melalui sambungan telpon. Waktu dua hari, nampaknya tak cukup untuk Reino mengurus cabang kafenya yang baru. Meski Reino dibantu oleh Juan, ia tetap saja tak bisa menyelesaikan dengan cepat.
"Aku juga merindukanmu, nanti aku hubungi kau lagi, ya. Love you."
Reino menutup sambungan telpon. Tak lama kemudian ponselnya berdering.
"Juan? Ada apa? Baiklah, kita bertemu di lokasi saja," ujar Reino lalu menutup kembali sambungan telpon.
Jam di tangannya masih menunjukkan pukul sebelas siang. Ia kemudian keluar dari hotel tempatnya menginap. Juan tadi menelpon bahwa ada ada yang perlu diselesaikan tentang berkas dan dokumen yang harus diurus mengenai bangunan kafe yang baru.
