"Ruby, kau tidak ke kafe lagi hari ini?" tanya nyonya Emmy.
Ruby masih bergelung dalam selimutnya.
"Tidak ma," sahut Ruby lemah.
"Mama masuk boleh, Ruby?"
Tak ada jawaban. Nyonya Emmy mencoba membuka tuas pintu kamar Ruby. Ternyata tidak kunci oleh Ruby. Ia lalu masuk ke dalam kamar Ruby dan mendekat.
"Kau kenapa Ruby?"
Ruby menggeliat dan meringkuk menghadap ibunya.
"Aku tak enak badan, ma."
Wajah Ruby nampak lemas.
"Ruby kau sakit? Badanmu panas, sayang."
Nyonya Emmy menyentuh dahi Ruby yang terasa panas.
"Ya sudah hari ini kau istirahat saja. Biar mama bikinkan bubur terlebih dahulu," ujar nyonya Emmy.
Ia lalu keluar lagi dari kamar Ruby hndak membuatkan bubur untuk Ruby.
Ruby mengangguk. Setelah kepergian nyonya Emmy, Ruby mencoba menggapai ponselnya yang ia letakkan di atas nakas. Ia berniat untuk kembali mengabari temannya di kafe bahwa hari ini ia tak masuk kerja lagi karena sakit, tapi sayangnya saatia hendak mengetik pesan, ponselnya tia-tiba saja mati.
