"Nah, sekarang aku akan menjawab pertanyaanmu yang pertama tadi. Mengenai apa alasanku membawamu ke hotel, tetapi bukan untuk check-in bersama di sebuah kamar."
Roselyn menunggu dengan tegang.
Ronan membuka mulutnya kembali, bersiap untuk menuntaskan apa yang belum dia tuntaskan.
"Kau janji ya, jangan marah."
Sekian lama menunggu dengan tegang, ujung-ujungnya Ronan malah meminta maaf lagi. Bagaimana Roselyn tidak kesal?
"Iya, iya. Aku berjanji untuk tidak marah-marah seandainya kau mengucapkan kalimat terburuk sekalipun."
'Termasuk apabila kau bilang bahwa kau menyukai wanita lain,' tambah Roselyn dalam hati. Apabila hal tersebut benar terjadi, dia tidak akan marah, dia hanya akan melepaskan Ronan, dan memintanya untuk mengejar wanita itu saja. Roselyn tidak mau berurusan dengan seorang penghianat. Sekalipun dia sangat mencintai Ronan sepenuh hati.
"Jadi sebenarnya, diam-diam aku ...." Ronan kembali meragu. "Aku ... telah mendaftarkanmu dalam sebuah casting film."