"Aku pulang berdua saja dengan Ruby. Kau pulang sendiri dengan mobilmu."
Ronan mengucapkan kalimat tersebut tanpa beban. Seolah meninggalkan Roselyn sendirian bukanlah hal yang dia hindari.
Roselyn merasa sedih, tetapi dia tidak boleh menunjukkan bahwa dirinya bergantung kepada Ronan. Dia harus menjadi gadis yang mandiri. Apalagi mereka belum terikat status apa pun.
"Baiklah. Aku akan pulang sendiri, sementara kau pulang bersama Ruby," putus Roselyn dengan berat hati. "Tapi kumohon, kau harus menjaga Ruby dengan baik dan benar. Pastikan kau mengantar sampai dia masuk ke rumah dan bertemu dengan ibunya."
Ronan tidak suka dirinya terjebak dalam drama kesedihan Roselyn. Dia pun segera meluruskan segala sesuatunya sebelum terlambat.
"Dengar, Rose. Aku tidak mungkin membiarkan kau pulang sendirian ke rumah. Tentu saja aku akan mengantarmu, juga Ruby."
Roselyn merasa terharu mendengar jawaban Ronan. Ternyata pria itu tidak membiarkannya sendirian.