Ruby merutuk kesal di dalam hati. Kenapa Reino harus senorak itu, sih? Tidak bisakah atasannya tersebut mempertanyakan hal-hal yang penting saja pada anak buahnya? Kalau sudah begini kan, jadinya Ruby yang kena batunya!
"Kok, kamu kesal sekali kelihatannya?"
Dan pertanyaan Juan tidak pernah bisa membuat hati Ruby menjadi lebih tenang.
"Aku tidak kesal. Aku hanya tidak suka saja kalian menjadikan hal tersebut sebagai bahan olok-olokan!"
"Kami tidak sedang mengolok-olokmu, lho. Kami justru ingin mengucapkan selamat karena sepertinya kau dan bos Reino sudah semakin dekat," ucap Juan panjang lebar. Dia sangat hafal wanita adalah makhluk Tuhan yang paling mudah tersinggung. Tetapi, sebagai seorang laki-laki Juan tahu bagaimana membuat Ruby kembali luluh.
Dia tidak dapat menahan diri untuk tidak menimbulkan lagi meskipun tangannya masih sibuk membolak-balik masakan. "Ah, aku jadi penasaran, sebenarnya kalian sudah berpacaran atau belum?"