Bug!
Bug!
Bug!
Ronan tak henti malayangkan bogem mentah pada seraut wajah pria yang berada dalam kuasanya. Posisi pria itu telentang sementara Ronan berada persis di atas tubuhnya, sehingga tidak heran jika si pria tidak bisa memberikan perlawanan berarti. Apalagi Ronan seperti sedang kerasukan setan. Dia seolah menghajar dengan seluruh tenaga yang dimiliki.
Roselyn menyaksikan duel maut tersebut sambil menutup matanya dengan kedua tangan. Sungguh, dia tidak kuat melihat adegan kekerasan dalam bentuk apa pun, apalagi terjadi tepat di hadapannya. Perut Roselyn jadi mual rasanya.
Bug!
"Itu untuk sikap kurang ajarmu kepada wanita!" maki Ronan. Urat-urat di lehernya menegang. Rahangnya mengeras. Keringat bercucuran dari dahinya yang tertutup sedikit rambut.
Bug!
"Itu untuk kekeliruanmu karena telah menyentuh wanitaku!"
Deg!
Mata Roselyn membeliak. Apa dia salah dengar? Ronan bilang apa tadi? Wanitaku?
Bug!
"Itu untuk menjaga agar kau tak berani mengganggu Roselyn-ku lagi!"