Reino pasrah saja saat mobilnya ditarik oleh mobil derek. Pikirannya terlalu sibuk dengan sosok Ruby hingga tanpa ia sadari mobilnya sudah sampai di depan rumahnya.
"Permisi tuan, kita sudah sampai."
Reino tersentak dari lamunan. Ia lalu membuka pintu mobilnya dan turun dari mobil. Tapi sebelum kakinya menginjak teras rumahnya, tangannya di cekal oleh supir mobil derek tadi. Reino menoleh. Ia melihat laki-laki bertubuh pendek dengan ukuran perut yang memenuh ke depan itu mengacungkan dua jari. Ibu jari dan telunjuk ia gesek-gesekkan pertanda bahwa ia menginginkan upah dari menderek mobilnya yang sebenarnya tidak mogok.
Reino mengeluarkan dompet coklat dari saku belakang celananya. Sudah penulis katakana bahwa Reino tidak ketinggalan dompetnya di klub Baran, ia hanya mencari cara saja supaya bisa menginap di rumah Ruby. Meski sebenarnya tidak banyak yang ia bisa lakukan di rumah Ruby karena Ruby sedang tak sadarkan diri akibat mabuk, setidaknya ia merasa sangat dekat dengan Ruby.
