Perlahan namun pasti, sesosok manusia entah juga bidadari, keluar dari bola kristal itu. Perlahan kabut yang menyelimuti memudar dan dengan nyata menampilkan sebuah wajah yang mereka semua kenal. Putri Vanetta!
"Putri Vanetta!" desis keempat sekawan itu hampir bersamaan.
'Kenapa wajah putri Vanetta mirip dengan ibu kandungku?' batin Reino.
Setelah sekian detik, putri Vanetta bergerak dan berjalan mendekati keempat sekawan itu.
"Reino … aku ini ibumu, kemarilah … " panggilnya dengan suara yang sangat lembut.
Reino mengerjap-ngerjapkan matanya. Sedetik tadi, matanya terasa memanas, terharu karena ia bertemu dengan ibu yang selama ini ia nanti-nantikan kehadirannya. Seuur hidupnya ia menghabiskan malam penuh ritual berharap bisa bertemu kembali dengan ibu kandungnya.
Kemarilah kalian semua. Mendekatlah," ajaknya.
